Bintang film "Fury" berusia 30 tahun itu meluncurkan protes di hari pelantikan presiden dari Partai Republik tersebut pada Jumat lalu. Protes itu disiarkan secara langsung (streaming) selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan di luar sebuah museum di New York.
Di tengah hujan, matahari atau cuaca dingin, proyek tersebut mengajak anggota masyarakat mengulang "Dia Tidak Akan Memecah Belah Kita" di depan kamera yang dipasang di dinding di luar Museum of the Moving Image di Queens.
(Baca juga: Shia LaBeouf ditangkap di Texas karena mabuk )
LaBeouf, yang mengadakan proyek itu dengan seniman Nastja Sade Ronkko dan Luke Turner, muncul berulang kali di depan kamera, mengumpulkan massa di luar.
Namun, pada sekitar tengah malam, dia dituduh menarik syal seorang pria berusia 25 tahun, mencakar wajahnya dan mendorong pria tersebut ke tanah, kata polisi.
Polisi, yang kebetulan berada di daerah tersebut pada saat itu, menangkap LaBeouf sekitar pukul 1.00 (0600 GMT), mendakwa dia dengan penyerangan dan pelecehan.
Masih belum diketahui apa yang memicu serangan itu.
Dia sudah dibebaskan. LaBeouf berulang kali tersandung kasus hukum dan pada 2014 dia diadili dengan tuduhan pelanggaran pidana dan mengganggu ketertiban setelah mengganggu pementasan musikal Broadway "Cabaret", demikian AFP.
Penerjemah:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017