"Jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut berjumlah 8.000 orang. Pengamanan dilakukan oleh Personil Polres Kepulauan Meranti yang berjumlah 70 Personil," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Arya Tejo di Pekanbaru, Sabtu.
Perang air tersebut dimulai sekitar 16.00 WIB dan berakhir Pukul 18.00 WIB. Peserta perang air melewati rute Jalan Kartini, Jl. Imam Binjol, Jl. Ahmad Yani, Jl. Tebing Tinggi, dan Jl. Diponegoro di Selat Panjang.
Warga berkonvoi sambil perang air menggunakan becak motor khas Meranti 300 unit, R-2 50 unit, dan R-4 unit serta ada juga menggunakan Kendaraan Kaisar roda tiga lima unit.
Kegiatan tersebut di dunia ini hanya ada di Selatpanjang, Meranti dan menjadi kalender pariwisata pemerintah setempat. Peserta yang ikut diketahui tidak hanya penduduk lokal ataupun Indonesia saja, tapu juga dari negara lain Etnis Tionghoa.
"Kegiatan berakhir sekira pukul 18.00 WIB situasi aman dan terkendali dan arus lalu lintas kembali lancar di Kota Selat Panjang," lanjut Guntur.
Sebelumnya pada pagi hari telah berlangsung Kegiatan sembahyang di beberapa kelenteng di Selatpanjang. Diantaranya Kelenteng Catur Maharaja Sakti, Wira Sakti, Vihara Berkat, Dwi Kwan in, Raja Sakti, Dwi Sakti, Mega Sakti, K Dharma Jaya, Setia Sakti, Tri Sakti, Dewi Trieni, Tunggal Sakti, dan Kelenteng Dharma Jaya.
Khusus untuk Kelenteng Sejahtera dan Panca Sakti dijaga oleh empat orang personil polisi. "Dalam pelaksanaannya situasi aman dan terkendali," demikian Guntur.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017