"Kebijakan Rektor Universitas Jambi memberikan fasilitas khusus bagi hafiz Al Quran 30 juz untuk masuk Unja tanpa seleksi dan tes apapun. Mereka bisa memilih fakultas dan jurusan manapun sesuai dengan program studi di sekolah asal masing-masing," kata Kepala Humas Universitas Jambi Akbar Kurnia Putra di Jambi, Rabu.
Rektor Unja, Prof Johni Najwan beberapa waktu lalu juga menegaskan komitmen perguruan tinggi yang dipimpinnya itu untuk memberikan fasilitas khusus bagi hafiz Al Quran 30 juz.
Penerimaan mahasiswa tahun 2017 ini, kata Akbar merupakan tahun kedua bagi universitas negeri satu-satunya di Kota Jambi itu menerima hafiz Al Quran 30 juz menjadi mahasiswa baru tanpa melalui jalur seleksi.
"Pada penerimaan mahasiswa tahun 2016 lalu, Unja menerima sebanyak tujuh hafiz Al Quran 30 juz. Mereka tersebar di beberapa fakultas di sini. Tahun 2017 ini diharapkan bisa lebih banyak lagi hafiz Al Quran yang bergabung di Unja," katanya.
Menurut dia, tidak semua di fakultas pendidikan dan kejuruan saja, namun menyebar di beberapa fakultas lainnya. Sementara itu Unja telah memiliki trik khusus untuk memastikan siswa hafiz telah hafal 30 juz.
"Kami memiliki tim penilai untuk memastikan mereka benar-benar menguasai dan hafal 30 juz. Unja merupakan satu-satunya universitas yang menerima siswa hafiz Quran 30 juz dalam jalur penerimaan mahasiswa barunya," kata Akbar.
Kebijakan Rektor Unja tersebut, kata dia merupakan apresiasi terhadap para siswa hafiz Al Quran dan memacu generasi muda untuk ikut jejak mereka dalam menghafal Al Quran sekaligus bagian dari pembangunan mental dan intelektual generasi muda.
Sementara itu Universitas Jambi pada penerimaan mahasiswa baru 2017-2018 akan menerima sebanyak 6500 mahasiswa baru. Selain melalui jalur jalur khusus hafiz Quran 30 juz juga melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Masuk Bersama (UMB) Unja.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017