"Di film ini menampilkan Chrisye yang tidak banyak dikenal publik. Mulai pada saat Chrisye mulai pergi ke New York (pada 1970-an) bukan semudah membalikan telapak tangan, ada satu beban berat yang harus diemban," kata dia dalam temu media di Jakarta, Rabu.
"Bahwa setiap step yang dia lakukan, hal-hal lain yang dia lakukan, dibalik karya ada step yang dia alami secara human, dan itu menurut saya menarik untuk digambarkan," sambung dia.
Untuk menampilkan sosok Chrisye secara nyata, skrip dan setting dibuat 90 persen real di era 70-an, 80-an dan 90-an.
(Baca juga: Para pemain film "Chrisye" nyekar ke makam Chrisye (video))
Tidak hanya itu, menurut Rizal, gaya bahasa juga disesuaikan dengan tiga era tersebut.
Memerankan sebagai Chrisye juga menjadi tantangan tersendiri bagi Vino G Bastian. Dia mengaku tidak terlalu mengenal sosok Chrisye dibalik "baju" seorang artis dan musisi.
"Poin itulah yang sangat penting. Chrisye bukan hanya hebat di depan layar, bagaimana pemikiran dan kegalauan dia bisa dinikmati dalam karya sampai sekarang," ujar Vino.
"Ternyata untuk menjadi seorang bintang mustahil dilakukan sendiri. Ada istri, sahabat-sahabat dan perusahaan rekaman dibalik itu," tambah dia.
(Baca juga: Film "Chrisye" segera mulai syuting)
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017