Kendati begitu dia memiliki pendapat tersendiri soal kejadian itu.
"Enggak pernah terbayangkan. Namanya panggung, apalagi Miss Universe, panggung semua sudah okelah, tidak ada kekurangan. Tetapi di situ belajar harus hati-hati juga," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Kezia mengatakan, sekalipun harus mengalami kejadian cukup memalukan seperti itu dirinya mempertahankan senyum sembari terus berpikiran positif.
"Di situ memang keluar auranya untuk harus selalu tersenyum. Pada saat kejadian itu, turun panggung, yang terpikirkan adalah berpikiran positif," kata dia.
"Dengan cara seperti ini mungkin orang berpikiran ini sesuatu yang negatif, tetapi bagi Kezia ini adalah hal positif yang bisa dipandang semua orang. Ternyata yang pernah tersangkut dari Indonesia. Setidaknya ada momen yang bisa dilihat," sambung Kezia.
Dalam ajang pemilihan ratu kecantikan ke-65 itu, Kezia masuk Top 13 dan meraih predikat "Top 10 Best National Costume", serta "Miss Phoenix Best Smile".
Dia bersaing bersama 85 finalis dari negara lain dan gelar pada ajang itu akhirnya diraih perwakilan dari Prancis, Iris Mittenaere.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri K. Wardani mengatakan dirinya sempat menyangka anak asuhnya bisa masuk jajaran Top 9 atau bahkan 6. Kendati begitu, dia tetap merasa bangga dengan capaian Kezia di Top 13.
"Saya pribadi menyangka bisa Kezia masuk sembilan dan enam besar. Angkanya Kezia tinggi di antara kandidat lainnya. Tetapi saya sangat terkesan dan bangga, Indonesia mampu bersaing dengan 85 negara yang semuanya sudah berpengalaman dan Indonesia berhasil masuk dalam jajaran Top 13," kata dia.
"Semoga tahun depan Indonesia bisa lebih baik lagi untuk dapat masuk ke Top 6 sampai 3," sambung Putri dalam kesempatan yang sama.
(Baca juga: Ini cendera mata Kezia Warouw bagi finalis Miss Universe)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017