• Beranda
  • Berita
  • Inggris pasca-Brexit terancam, kian banyak warga Skotlandia ingin merdeka

Inggris pasca-Brexit terancam, kian banyak warga Skotlandia ingin merdeka

8 Februari 2017 12:05 WIB
Inggris pasca-Brexit terancam, kian banyak warga Skotlandia ingin merdeka
Ilustrasi hasil referendum rakyat Kerajaan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). (globalresearch.ca)
Jakarta (ANTARA News) - Dukungan untuk kemerdekaan Skotlandia meningkat setelah Perdana Menteri Inggris Raya mendukung jalan mulus Inggris Raya untuk putus dari Uni Eropa. Kesimpulan ini didapat dari hasil jajak pendapat BMG yang kemudian disiarkan Herald Scotland.

Jajak pendapat itu menunjukkan 49 persen warga Skotlandia mendukung kemerdekaan, sedangkan 51 persen lainnya menentang, setelah pilihan "tidak tahu" dihilangkan dari jajak pendapat itu.

Jajak pendapat serupa yang digelar bulan lalu menunjukkan 45,5 persen mendukung kemerdekaan dan 54,5 persen menentangnya, tulis surat kabar itu.

Parlemen Skotlandia telah menolak rencana Perdana Menteri Inggris Raya Theresa May keluar dari Uni Eropa lewat pemungutan suara simbolik yang tidak mengikat, kemarin.

Anggota DPR Skotlandia dari Partai Hijau. Ross Greer, yang mendukung pemerintahan nasionalis Skotlandia berkata kepada Reuters bahwa Skotlandia hampir pasti menuju referendum kemerdekaan setelah Inggris Raya memicunya dengan keluar dari Uni Eropa.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017