"Kami melaksanakan pemantauan di pasar tradisional Rangkasbitung harga cabai rawit mencapai Rp120.000 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Rabu.
Harga naik lagi akibat pasokan relatif terbatas, sedangkan permintaan cenderung meningkat. Harga sudah berfluktuasi akibat curah hujan tinggi dalam dua bulan terakhir padahal jika kondisi begitu tanaman cabai mudah terserang hama sehingga petani tidak bisa panen maksimal.
"Kami menilai kenaikkan harga cabai itu akibat cuaca buruk," kata Orok.
Sejumlah ibu rumah tangga Rangkasbitung mengaku terpaksa membeli cabai rawit dengan eceran karena harga sudah tidak terjangkau.
"Kami paling membeli cabai seperempat kilo dengan harga Rp30 ribu dan cukup untuk sepekan," kata Eha Julaeha, warga Rangkasbitung.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna meminta petani mengembangkan tanaman cabai untuk memenuhi permintaan pasar karena pasokan di daerah ini relatif terbatas akibat anomali cuaca.
Saat ini, petani membudidayakan cabai di Banjarsari, Malingping, Cihara, Panggarangan, Warunggunung dan Cibadak. "Kami minta petani dapat memenuhi permintaan pasar dengan mengembangkan tanaman cabai itu," kata Dede.
Pewarta: Mansyur
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017