KJRI: lima TKI diculik berada di Sulu

9 Februari 2017 10:32 WIB
KJRI: lima TKI diculik berada di Sulu
Tiga warga negara Indonesia dan warga negara Norwegia Kjartan Sekkingstad (kanan) berdiri bersama pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari (kiri) dan anggota kelompok pemberontak lainnya setelah para sandera dibebaskan dari kelompok militan Islam Abu Sayyaf jaringan al Qaeda di Jolo, Sulu, Filipina, Minggu (18/9/2016). (REUTERS/Nickie Butlangan)
Nunukan (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia menyatakan, lima WNI yang diculik kelompok bersenjata termasuk tiga orang yang diculik 19 Januari 2017 di perairan Malaysia saat ini berada di Sulu, Filipina Selatan.

Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah, Ahmad DH Irfan melalui Ketua Satgas Perlindungan WNI Hadi Syarifuddin, dalam pesan singkatnya, Kamis menyebutkan, keberadaan ketiga TKI yang diculik kelompok bersenjata Filipina saat ini dalam kondisi sehat.

Ketiga TKI tersebut bernama Hamdan bin Salim(29) asal Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, Subandi bin Sattu (47) asal Kabupaten Bulukumba, Sulsel dan Sudarling bin Samansung (26) asal Sulbar.

TKI tersebut kata Hadi Syarifuddin, terlacak bersama dengan La Utu dan La Hadi, dua TKI yang diculik sebelumnya kelompok bersenjata yang sama juga saat menangkap ikan di perairan Malaysia.

KJRI Kota Kinabalu mengetahui keberadaan ketiga TKI itu atas informasi La Utu yang bebas berkomunikasi dengan istrinya di Sandakan Negeri Sabah melalui sambungan telepon.

La Utu ini selama dalam "genggaman" penculik di Sulu, Filipina Selatan diberikan kepercayaan untuk memasak kebutuhan makan minum 50 sandera kelompok bersenjata termasuk ketiga TKI yang baru diculik ini.

Hanya saja, Hadi Syarifuddin mengaku, belum sempat berkomunikasi antara penculik dengan ketiga TKI bersangkutan karena masih dalam tahap negosiasi soal tebusan.

Pewarta: M Rusman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017