Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin, dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, tidak ada jalan raya yang rusak, gedung perkantoran, dan lain sebagainya.
Begitu juga, menurut dia, tidak ada laporan dari warga mengenai kerusakan lahan pertanian dan perkebunan milik mereka.
"Namun demikian, petugas BPBD Karo tetap turun ke lapangan untuk mengetahui akibat pengaruh gempa tersebut," ujar Natanail.
Ia menyebutkan, petugas BPBD selalu menghubungi Kepala Desa (Kades), Camat, dan masyarakat, bila daerah itu dilanda gempa maupun bencana alam lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadi peristiwa yang tidak diingini.
"Jadi, petugas BPBD Karo selalu waspada dan tetap siaga terhadap gempa bumi dan peristiwa fenomena alam," kata Kabid Kedaruratan itu.
Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Karo, Provinsi S Kabid Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan Syahnan di Medan, Sabtu, mengatakan, sedikitnya terjadi tiga kali gempa yang melanda dua daerah tersebut.
Gempa pertama terjadi pada Sabtu pukul 11.24 WIB dengan kekuatan 4,2 skala Richter (SR) dengan lokasi 21 km arah barat daya Kabupaten Deliserdang.
Pusat gempa tersebut berdekatan dengan Panatapan Doulu, Kabupaten Karo, pada kedalaman 10 km dibawah permukaan tanah.
Gempa kedua terjadi pada pukul 13.00 WIB dengan kekuatan 3,2 SR dengan lokasi 32 km arah barat daya dengan kedalaman 10 km dibawah permukaan tanah.
Sedangkan gempa ketiga terjadi pada pukul 13.39 WIB dengan kekuatan 1,9 SR yang lokasinya 25 km arah timur laut Kabupaten Karo.
Berdasarkan hasil analisis pada peta dan laporan dari masyarakat, tingkat guncangan gempa pertama dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempa bumi III-IV MMI, Medan II-III MMI, dan Binjai I-II MMI.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017