"Karena banjir ya, paling diare, typhus bisa, leptospirosis bisa dari tikus yang kotorannya kena banjir," kata Nila Moeloek di Jakarta, Senin.
Dia mewanti-wanti untuk menjaga kebersihan rumah di saat musim penghujan untuk menghindari kontaminasi kotoran hewan pada air yang kemudian bisa menular kepada manusia.
Nila menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menyebabkan terjadinya banjir.
Menurut dia, berbagai macam penyakit bisa lebih mudah menjangkit manusia saat terjadi banjir.
"Jadi memang sulit juga kalau sudah banjir. Tikusnya kan ikut lari juga, kencing di air banjir," kata Nila.
Dia menuturkan menjaga kebersihan lingkungan dan rumah, dan juga membiasakan mencuci tangan jadi satu-satunya pencegahan agar tubuh tidak terinfeksi bakteri.
Namun apabila sudah terjadi banjir, dia menyarankan agar masyarakat mau mengungsi ke posko pengungsian untuk menjaga kondisi di lingkungan yang kering dan bersih.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi bencana banjir di beberapa wilayah Indonesia yang diakibatkan meluapnya air sungai.
Sebanyak tujuh kecamatan dilanda banjir akibat luapan air sungai di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (11/2). Di Lebak dan Pandeglang Banten sebanyak 5.232 rumah terendam banjir sejak Kamis (9/2) hingga Sabtu (11/2). Sejumlah 4.510 jiwa mengungsi akibat banjir dan longsor di Kota Bitung Sulawesi Utara pada Minggu (12/2).
(Baca juga: Djarot sebut yang terjadi di Cawang hanya genangan)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017