• Beranda
  • Berita
  • Ratusan kera serang tanaman jagung di lereng Sumbing

Ratusan kera serang tanaman jagung di lereng Sumbing

22 Februari 2017 16:07 WIB
Ratusan kera serang tanaman jagung di lereng Sumbing
Petani memanen jagung di Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/12/2016). Kementerian Pertanian memastikan mulai 2017 pemerintah sudah menutup impor jagung, khususnya untuk kebutuhan baku industri pakan ternak, karena sudah tercukupi dari produksi lokal yang pada 2016 ini diperkirakan mencapai sekitar 21 juta ton. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Temanggung (ANTARA News) - Puluhan hektare tanaman jagung siap panen milik petani di lereng Gunung Sumbing di Desa Legoksari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diserang kawanan kera.

Kepala Desa Legoksari Subakir di Temanggung, Rabu, mengatakan serangan ratusan kera tersebut mengakibatkan petani terancam merugi karena tidak bisa menikmati hasil panen.

Selain tanaman jagung, katanya kawanan kera juga merusak tanaman kacang merah dan bawang merah.

"Sekarang banyak kera menyerang lahan pertanian di Dusun Lamuk Legok dan Lamuk Gunung, Desa Legoksari. Mereka turun dari hutan merusak tanaman jagung, tanaman lainnya kacang dan bawang merah dicabuti," katanya.

Ia menyebutkan luasan ladang jagung yang diserang sekitar 70 hektare dan untuk kacang merah, dan bawang merah sekitar 20 hektare. Petani merugi puluhan juta karena tidak bisa panen dan telah mengeluarkan biaya untuk benih, pupuk, dan perawatan tanaman.

Menurut dia jika biasanya petani bisa memanen jagung 10 hingga 20 karung, saat ini paling hanya mendapat dua karung.

Ia menuturkan titik terbesar serangan kera berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut di area perladangan di atas desa. Kawanan kera biasanya menyerbu saat kabut tebal turun baik pagi hari atau sore hari. Hal ini menyulitkan petani untuk mengetahui keberadaan kera, sebab mereka mengendap-endap di balik kabut.

Ia mengatakan serangan kera ini telah terjadi sejak Desember 2016 dan sampai sekarang terus terjadi dan intensitasnya semakin besar. Bahkan, puluhan kera sudah mulai berani turun hingga wilayah permukiman warga.

Ia mengatakan serangan kera terakhir terjadi lima tahun lalu dan baru muncul lagi sekarang ini.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017