• Beranda
  • Berita
  • Presiden Iran: tiada pilihan lain Palestina lawan Israel

Presiden Iran: tiada pilihan lain Palestina lawan Israel

23 Februari 2017 08:00 WIB
Presiden Iran: tiada pilihan lain Palestina lawan Israel
Presiden Iran Hassan Rouhani (REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin)

Israel berupaya untuk mengubah nasib rakyat serta mengubah budaya dan agama bangsa Palestina

Teheran, Iran (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan tak ada pilihan bagi rakyat Palestina kecuali terus menggencarkan intifada (perlawanan) terhadap penjajah Israel demi mempertahankan hidup bangsa yang selama bertahun-tahun tertindas di wilayah mereka sendiri.

"Untuk itu, rakyat Palestina harus bersatu karena itulah satu-satunya cara untuk menunjukkan resistensi mereka," kata Rouhani, pada sesi penutupan Konferensi Internasional ke-6 untuk Mendukung Intifada Palestina yang berlangsung 21-22 Februari, di Teheran, Iran, Rabu (22/2).

Menurut Presiden Rouhani, para orang tua Palestina harus mengajarkan anak-anak mereka tentang sejarah bahwa Palestina adalah tanah air mereka.

"Bagi rakyat Palestina yang terasing, mereka akan kembali ke tanah air untuk merebut kembali hak hidup dan menentukan nasib mereka sendiri," kata Rouhani.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Iran juga mengimbau negara-negara Arab dan Islam untuk menetapkan posisi mereka dalam mendukung perjuangan Palestina melawan kaum Zionis yang telah merampas hak hidup rakyat di negeri para ayatollah itu.

Presiden Iran itu juga mengimbau para ulama dan kaum intelektual untuk meningkatkan peran mereka dalam mendorong gerakan intifada Palestina yang saat ini terus mendapat simpati dari negara-negara lain.

Rouhani juga menekankan pentingnya peran media untuk menyampaikan sikap perlawanan terhadap Israel kepada negara lain yang diharapkan ikut ambil bagian dalam mendukung perlawanan Palestina terhadap penjajah tersebut.

Menurut Rouhani, intifada adalah simbol perjuangan rakyat Palestina untuk terus memperoleh kembali hak hidup di negeri sendiri, karena sejak 1948 sebagian dari mereka terusir dan menjadi pengungsi di negara lain.

"Israel berupaya untuk mengubah nasib rakyat serta mengubah budaya dan agama bangsa Palestina," kata Rouhani, seraya menambahkan bahwa Israel juga memprovokasi upaya untuk mengubah sejarah dan identitas bangsa Palestina.

Rouhani menambahkan, Israel ingin memutarbalikkan fakta bahwa intifada Palestina merupakan gerakan melawan demokrasi Zionis yang harus dipukul mundur dengan kekuatan militer.

Israel juga ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Palestina adalah pengungsi yang tidak memiliki wilayah, dan hal inilah yang menjadi benih kejahatan kemanusiaan yang ditebarkan oleh Israel, kata Rouhani.

Pada kesempatan itu, Presiden Iran juga memberi penghargaan kepada negara-negara dan pemerintahan-pemerintahan lain yang telah mendukung perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan dan membangun negara Palestina.

Pewarta: Bambang Purwanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017