• Beranda
  • Berita
  • Banjir lumpuhkan jalur Trans Sulawesi di Mamuju Utara

Banjir lumpuhkan jalur Trans Sulawesi di Mamuju Utara

23 Februari 2017 20:59 WIB
Banjir lumpuhkan jalur Trans Sulawesi di Mamuju Utara
ilustrasi: Banjir Jalan Trans Sulawesi Sejumlah kendaraan melintasi banjir di Jalan Trans Sulawesi, Desa Balinggi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (16//) malam. (ANTARA FOTO/Patar) ()
Mamuju Utara (ANTARA News) - Banjir kembali melumpuhkan jalur trans Sulawesi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, sehingga menyebabkan antrian panjang tak bisa terbendung.

"Hujan selama berjam-jam di daerah ini mengakibatkan genangan air menutupi badan jalan. Akibatnya, kendaraan roda empat dan dua dari dua arah berlawanan harus terhenti selama berjam-jam," kata Adhi salah seorang sopir yang terjebak macet akibat banjir yang melanda daerah Matra, Kamis.

Jalan penghubung antara Kabupaten Mamuju Utara (Matra) dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, terhalang akibat ketinggian air semakin meninggi. Lokasi banjir ini tepatnya di desa Gunungsari, Desa Bamballamotu, sekitar 60 kilometer dari kota Pasangkayu.

Banjir baru bisa dilalui kendaraan roda enam milik perusahan sawit sekitar pukul 20.00 wita. Sementara kendaraan roda empat masih terlihat mengantri, menunggu banjir yang menggenangi jalan penghubung antara kabupaten surut.

Antrian kendaraan yang memanjang tersebut membuat sejumlah pengendara roda dua tidak sabar dan nekat menerobos banjir, sehingga tidak sedikit dari mereka terpaksa harus mendorong kendaraannya karena mogok di tengah genangan banjir.

Selain jalan penghubung antar kabupaten yang terendam banjir, ratusan hektar lahan sawit milik Pt. Pasangkayu juga terendam banjir. Musibah ini juga dampak maraknya pembukaan lahan perkebunan sawit di daerah itu.

"Tak ada lagi resapan air akibat pembukaan lahan perkebunan yang terus terjadi. Akibatnya, saat curah hujan cukup tinggi, maka dengan mudah genangan air tak bisa dielekkan lagi," ucapnya.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017