• Beranda
  • Berita
  • Pembahasan masuknya Timor Leste ke ASEAN dilakukan tahun ini

Pembahasan masuknya Timor Leste ke ASEAN dilakukan tahun ini

24 Februari 2017 20:08 WIB
Pembahasan masuknya Timor Leste ke ASEAN dilakukan tahun ini
Ilustrasi bendera negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). (aseansec.org)
Jakarta (ANTARA News) - Upaya Timor Leste untuk menjadi anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bakal kembali dibahas dalam pertemuan pejabat tinggi ASEAN tahun ini.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose M Tavares mengatakan pertemuan tersebut akan membicarakan tentang hasil studi independen dari sisi ekonomi, politik, dan sosial budaya, terkait dengan pengaruh masuknya Timor Leste terhadap laju perkembangan proses komunitas ASEAN.

"Sekarang tahapnya adalah bagaimana para pejabat negara anggota ASEAN dapat membahas hasil studi itu sebagai bahan rekomendasi yang akan disampaikan kepada menteri luar negeri masing-masing," ujar Jose usai menjadi pembicara dalam seminar tentang ASEAN yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta, Jumat.

Meskipun belum ditentukan kapan pembicaraan tentang Timor Leste akan diadakan, Jose memastikan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.

"Tetapi untuk keputusan (akhirnya, red.) kelihatannya tidak tahun ini," ungkapnya.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal menyatakan dukungannya agar Timor Leste yang secara geografis berada di kawasan Asia Tenggara, diterima menjadi anggota ASEAN.

Menurut Dino, seluruh negara yang terletak di Asia Tenggara harus menjadi bagian dari ASEAN, apapun nama negaranya.

"Tidak ada alasan untuk Timor Leste berada di luar ASEAN," kata dia.

Jalan panjang Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN telah dimulai sejak 4 Maret 2011 saat Indonesia menjadi ketua ASEAN.

Duta Besar Indonesia untuk Negara-Negara ASEAN Rahmat Pramono tahun lalu menjelaskan bahwa pada prinsipnya seluruh negara anggota ASEAN menerima wilayah bekas jajahan Portugis dan eks-provinsi ke-27 Indonesia itu, menjadi anggota baru, dan bersepakat pula untuk melakukan studi kelayakan atas negara baru pimpinan Presiden Taur Matan Ruak itu.

Namun, ada hal yang masih harus diperhatikan dari negara yang baru merdeka pada 20 Mei 2002 itu, yakni perlunya pengembangan sumber daya manusia agar bisa membantu meningkatkan perekonomian di Timor Leste.

"Tetapi kita harapkan agar ada upaya untuk mengabungkan Timor Leste ke ASEAN tanpa perlu harus menunggu lengkap semua sumber daya manusianya. Kita ingin prasyarat tersebut bisa dikembangkan sambil berjalan, ketika Timor Leste sudah bergabung menjadi keluarga besar ASEAN," ujar Rahmat.

Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017