• Beranda
  • Berita
  • Kakorlantas survei jalur mudik, banyak jalan rusak di pantura dan selatan Jawa

Kakorlantas survei jalur mudik, banyak jalan rusak di pantura dan selatan Jawa

25 Februari 2017 14:57 WIB
Kakorlantas survei jalur mudik, banyak jalan rusak di pantura dan selatan Jawa
Kendaraan melintas samping jalan rusak di jalur tengah, Prupuk, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2017). Jalan Nasional penghubung Tegal-Purwokerto rusak parah sepanjang sekitar 30 kilometer akibat beban tonase yang berlebihan dan hujan terus menerus yang mengakibatkan banyak kendaraan terutama sepeda motor yang mengalami kecelakaan disepanjang jalan tersebut. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah ruas jalan di Jalur Selatan Jawa dan Pantura di Jawa Barat dan Jawa Tengah terpantau rusak dan tidak memadai.

Dari siaran pers Korlantas, disebutkan bahwa kerusakan sejumlah ruas jalan itu ditemukan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa bersama sejumlah instansi terkait saat mensurvei jalan di Jalur Selatan Jawa dan Pantura pada Kamis (23/2) dan Jumat (24/2).

Kerusakan jalan ditemukan di wilayah perbatasan Jawa Tengah yakni di Majenang dan Cilacap.

"Terjadi kerusakan jalan hingga kurang lebih 15 kilometer, sambung menyambung hingga ke Banyumas, Purwokerto. Walaupun sebenarnya di Banyumas, kondisi jalan cukup layak," kata Irjen Royke.

Kemudian volume kendaraan terpantau padat dari perbatasan Jawa Tengah hingga memasuki Kabupaten Cilacap.

Pihaknya juga mensurvei jalan yang menghubungkan Ajibarang - Bumiayu, Brebes (Ketanggungan dan Songgom) serta Tegal (Prupuk dan Slawi).

"Mulai dari perbatasan kota Purwokerto sampai ke pertigaan Songgom - Prupuk itu terjadi kerusakan cukup parah, delapan puluh persen jalannya rusak, kurang lebih panjang 40 kilometer," katanya.

Menurutnya sejumlah ruas jalan tersebut sedang diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Diperkirakan dalam dua bulan bisa selesai. Tapi mungkin butuh dukungan untuk kendaraan-kendaraan berat di atas delapan ton agar jangan melewati kota Prupuk itu sehingga tidak mengganggu pekerjaan jalan," katanya.

Jalur Pejagan (Brebes) hingga Purwokerto (Banyumas) dan arah sebaliknya direncanakan untuk dilarang dilintasi oleh kendaraan bermuatan berat dengan kapasitas di atas delapan ton demi mempercepat perbaikan jalan dan pembangunan empat flyover di Brebes dan Tegal.

Pasalnya bila kendaraan-kendaraan tersebut tetap diperbolehkan melintas, aktifitas perbaikan jalan akan terganggu karena akibat beratnya beban kendaraan.

Proyek pembangunan empat flyover tersebut adalah flyover Dermoleng (Brebes), flyover Kretek (Brebes), flyover Klonengan (Tegal), dan flyover Kesambi (Tegal).

Menurutnya pekerjaan perbaikan jalan ini ditargetkan akan selesai pada maksimal satu bulan sebelum Lebaran 2017 sehingga para pemudik bisa pulang kampung dengan nyaman.

"Ini sangat rawan dan sangat vital. Harus selesai satu bulan sebelum arus mudik. Dimohon kepada masyarakat tentunya, dalam tahap perbaikan jalan di Prupuk itu, mohon kesabarannya. Kalau ada pengalihan-pengalihan arus, agar masyarakat mentaati semua rambu-rambu atau petunjuk-petunjuk petugas di lapangan," ujarnya.

Perjalanan truk-truk tersebut nantinya akan dialihkan melalui Jalur Pantura, Semarang, Magelang dan Purworejo.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017