Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pameran tersebut menunjukkan banyak peristiwa sejarah yang terjadi di Tanah Air.
"Saya senang melihat acara ini karena melihat sejarah pertempuran di Laut Jawa dan Selat Sunda. Mengingatkan banyak kejadian sejarah di Indonesia," ujar dia saat pembukaan pameran di Jakarta, Senin malam.
Pameran yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Kedubes Inggris, Belanda, AS, dan Australia itu untuk memperingati 75 tahun peristiwa pertempuran pada tanggal 27 Februari sampai dengan 1 Maret 1942.
Luhut menilai pameran mengenai geopolitik itu memberikan waktu untuk melakukan refleksi.
Ia berharap acara itu dapat memunculkan pemahaman mengenai kemaritiman dan industri yang terkait.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan komitmen Indonesia dalam memainkan peran lebih besar dalam bidang kemaritiman, apalagi 70 persen kawasan Indonesia merupakan perairan.
"Kami ingin memainkan peran besar di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. Kami berkomitmen untuk membawa stabilitas di wilayah ini," kata Luhut.
Komitmen Indonesia, tutur dia, salah satunya ditunjukkan dengan penandatanganan kerja sama di bidang maritim saat Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Australia.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan bahwa pameran itu adalah sebuah potret singkat dari periode yang sangat penting bagi Indonesia dalam perjalanannya menuju kemerdekaan.
"Pameran ini menunjukkan fakta-fakta seputar pertempuran angkatan laut terbesar yang terjadi selama beberapa hari saat PD II," ujar Dubes Moazzam.
Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017