Longsor terjang empat rumah di Tulungagung

28 Februari 2017 10:52 WIB
Longsor terjang empat rumah di Tulungagung
Warga mengamati jembatan jalur utama Kediri-Tulungagung yang roboh di Desa Ngadi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/2/2017). Jembatan berusia empat tahun tersebut roboh karena derasnya debit air sungai Jugo sehingga warga harus memutar sejauh 5 km melewati jalur altenatif bila hendak menuju Kediri ke Tulungagung ataupun sebaliknya. (ANTARA /Prasetia Fauzani)
Tulungagung (ANTARA News) - Sedikitnya empat rumah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kerusakan akibat diterjang tanah longsor yang terjadi sporadis di tiga titik lokasi wilayah Kecamatan Sendang, Senin (27/2).

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung Nadlori Alwi, Selasa mengatakan longsor menyebabkan beberapa rumah penduduk rusak, namun tak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka.

"Kejadiannya dilaporkan terjadi antara pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB saat turun hujan deras," kata Nadlori Alwi saat dikonfirmasi melalui telepon.

Ia menjelaskan, longsor terjadi di dua desa, yakni Desa Picisan dan Nyawangan.

Rumah yang mengalami kerusakan akibat diterjang tanah longsor itu masing-masing milik Agus (32), Parlan (45) dan Daman (60), warga Desa Nyawangan, serta rumah Ny Sipar (50), warga Desa Picisan.

"Kerusakan tidak parah, namun beberapa tembok rumah bagian belakang dan samping jebol karena terdorong material longsor," kata Alwi.

Ia mengatakan hari ini (Selasa, 28/2) pagi BPBD bersama jajaran Muspika Sendang melakukan kerja bakti bersama membersihkan material longsor di empat rumah warga terdampak.

"Ini kami masih melakukan bersih-bersih dan semoga siang ini semua sudah kelar," ujarnya.

Alwi memastikan selain memberikan bantuan tenaga, Pemda Tulungagung juga menyalurkan bantuan makan untuk kegiatan kerja bakti serta sembako bagi korban.

BPBD Tulungagung sampai saat ini belum mengkonfirmasi apakah para korban yang rumahnya rusak bakal mendapat bantuan material bangunan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017