Ratusan rumah di HST masih terendam banjir

8 Maret 2017 21:28 WIB
Ratusan rumah di HST masih terendam banjir
ilustrasi banjir, ilustrasi rumah terbenam (ANTARA News / Ridwan Triatmodjo)
Barabai, Kalsel (ANTARA News) - Banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir hingga kini masih merendam ratusan rumah pada beberapa kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ali Fahmi di Barabai Rabu mengatakan hujan deras sejak Minggu (5/3) membuat sejumlah desa terendam banjir termasuk puluhan hektare lahan pertanian.

"Sampai hari ini Rabu (8/3), selain rumah, beberapa ruas jalan nasional, seperti di Desa Pajukungan Kecamatan Barabai juga masih tergenang air dengan ketinggian 30 centimeter, sehingga membuat jalanan macet dan antrean panjang," katanya.

Menurut Fahmi, beberapa daerah yang terendam banjir yaitu, Kecamatan Batang Alai Selatan khususnya Desa Cukan Lipai dan Desa Tanah Habang, tidak kurang dari 110 rumah di daerah tersebut, hingga kini juga masih terendam banjir.

Selain itu, sebanyak 25 hektare areal tanaman padi siap panen, juga terendam banjir dengan ketinggian air antara 50-70 centimeter, dikhawatirkan bila air tidak segera surut, padi-padi tersebut akan rusak.

"Sawah-sawah yang terendam rata-rata sudah hampir panen, ada juga yang sudah panen tapi belum diangkut oleh masyarakat ke rumah, sehingga petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah," katanya.

Daerah lain yang kini juga masih terendam banjir yaitu, Kecamatan Pandawan tepatnya di Desa Kayu Rabah, menurut warga sekitar banjir yang terjadi saat ini, merupakan banjir terparah di banding tahun-tahun sebelumnya.

Banjir tersebut, kini merendam sekitar 80 hektare kebun dan lahan pertanian dengan ketinggian air hingga satu meter, diharapkan pemerintah bisa segera membantu petani untuk menyelamatkan tanaman pertanian tersebut.

Desa Kayu Rabah merupakan kawasan paling hilir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, jadi penyebab banjir disamping intensitas hujan yang tinggi juga disebabkan oleh meluapnya sungai Batang Alai yang mengalir di sekitar desa itu.

"Kami bersama tim gabungan sudah turun ke lapangan dan selalu siap siaga memantau banjir, untuk bantuan logistik sudah di distribusikan bersma-sama dengan dinas sosial," katanya.

Hujan yang terjadi secara terus menerus dalam beberapa hari terakhir, membuat sebagian besar wilayah Kalsel terendam banjir, terutama daerah yang merupakan pusat-pusat pertanian.

Hingga kini, dinas pertanian telah mencatat sekitar 200 hektare tanaman padi, telah mengalami puso, namun jumlah kerusakan tersebut belum mengganggu target produksi padi Kalsel.

(U004/H007)

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017