Klub Merseyside itu telah tersingkir dari Piala FA dan Piala Liga, sedangkan upaya mereka meraih gelar liga telah buyar akibat mereka tersungkur ke peringkat keempat, tertinggal 14 angka dari pemuncak klasemen Chelsea setelah hanya mendulang tiga kemenangan di semua kompetisi sejak Desember.
"Anda belajar banyak pada momen-momen negatif dan saya percaya bahwa hal ini dapat membuat kami menjadi lebih kuat sebagai tim dan individu-individu," kata pemain Kamerun ini kepada majalah klub.
Kemenangan kandang beruntun atas tim peringkat kedua Tottenham Hotspur dan Arsenal, yang menghuni peringkat kelima, memberi keyakinan kepada Matip bahwa Liverpool dapat menyelamatkan musim buruk mereka.
"Tentu saja, menyenangkan bahwa kami tidak kehilangan terlalu banyak angka ketika kami bermain melawan tim-tim papan atas, namun faktanya adalah bahwa Anda mendapatkan tiga angka untuk kemenangan bahwa melawan tim-tim papan atas di divisi atau di dasar (klasemen)," tambah Matip.
"Anda tidak dapat mengubah masa lalu namun Anda dapat mempengaruhi masa depan -- maka dengan cara itu kami harus melihat ke sana."
Pada Minggu, Liverpool akan menjamu tim peringkat ke-12 Burnley, salah satu dari lima tim yang memberikan kekalahan liga kepada pasukan Juergen Klopp musim ini, sebelum mengunjungi markas tim peringkat ketiga Manchester City pada 19 Maret.
"Pertandingan berikutnya selalu yang paling penting," tambah Matip.
"Kami dapat melihat ke klasemen Liga Inggris seperti kami sekarang, namun satu-satunya klasemen yang dinilai adalah yang dipublikasikan pada akhir musim."
Tim peringkat keempat Liverpool menghuni spot kualifikasi terakhir Liga Champions dengan 52 angka, unggul dua angka atas Arsenal, yang memainkan satu pertandingan lebih sedikit. Mereka tertinggal tiga angka dari City, yang juga unggul satu pertandingan yang belum dimainkan atas klub Merseyside, dan Spurs sebanyak empat angka. Demikian laporan Reuters.
(Uu.H-RF/D011)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017