"Dua gajah telah kami relokasi ke tempat yang lebih tinggi tidak jauh dari kawasan konservasi," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Mulyo menuturkan kedua gajah jinak itu sebelumnya berada di kawasan Konservasi Buluh Cina yang baru-baru ini ditetapkan sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan atau eco tourism.
Namun, beberapa hari terakhir kawasan wisata itu terendam banjir akibat meluapnya Sungai Kampar. Ketika banjir dengan ketinggian sekitar 60 centimeter datang, pengelola memindahkan gajah ke tempat lebih tinggi, tidak jauh dari lokasi pertama.
"Ada perbukitan di sekitar kawasan itu, dan kami telah pindahkan ke sana," ujarnya.
Ia menjelaskan sebelum menempatkan gajah ke kawasan wisata tersebut, BBKSDA telah melakukan survei.
"Kami telah petakan dan perkirakan di mana lokasi rawan banjir dan di mana kira-kira tempat lebih tinggi sehingga aman dari banjir," jelasnya.
Ia pun memastikan saat ini gajah dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan pasokan pakan.
"Tidak ada masalah dengan makanan gajah karena kita kami menyiapkan jauh hari," tuturnya.
Sejumlah kecamatan di kabupaten Kampar dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir dilaporkan merendam puluhan desa di sejumlah kecamatan akibat meluapnya Sungai Kampar pascapembukaan waduk PLTA Koto Panjang.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017