Dalam kuliah umum dengan tema "Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dalam Korelasi Perubahan Iklim Global" tersebut, Dubes Moazzam Malik berbicara pentingnya menjaga lingkungan untuk menekan perubahan iklim.
"Hutan di Indonesia salah satu yang terbesar di dunia dan telah menjadi paru-paru dunia, sehingga saya perlu sampaikan menjaga hutan, kami juga fokus pada isu ini untuk membuat kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menjaga risiko perubahan iklim," kata Moazzam.
Menurutnya Indonesia sudah mencapai pertumbuhan perekonomian yang besar, namun segala pertumbuhan itu pasti menghasilkan emisi gas efek rumah kaca yang berbahaya untuk kelangsungan hidup masyarakat di dunia, dan khususnya di Indonesia.
Sebab itu dalam menekan terjadinya perubahan iklim itu Kerajaan Inggris melalui Indonesia Climate Change Trus Fund (ICCTF) dan United Kingdom Climate Change Unit (UKCCU) membina kerjasama dalam kerangka program tata kelola hutan dan lahan gambut untuk megurangi emisi di Indonesia dengan nilai pendanaan sebesar tiga juta Poundsterling.
Target program tersebut berada di lima provinsi prioritas yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
"Mendukung Provinsi Jambi untuk mempersiapkan dan kami membantu proses implementasinya juga," kata Moazzam Malik yang fasih berbahasa Indonesia.
Ia menilai Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan menjadi negara masa depan untuk di kawasan Asia dan bahkan dunia karena indonesia mepunyai penduduk yang terbesar keempat di dunia mencapai 225 juta jiwa.
"Untuk mencapai potensi itu menurut saya ada tiga faktor utama, yakni sistem regulasi perekonomian, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi bagian penting dalam suatu kemajuan sebuah negara," katanya.
Selain itu pihaknya juga mendorong agar Indonesia memanfaatkan energi baru terbarukan karena Indonesia mempunyai potensi dalam energi baru terbarukan yang dapat menekan dan menjaga kelangsungan energi untuk masa depan.
Setelah Moazzam menyampaikan orasinya pada kuliah umum tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya dari para mahasiswa.
Kuliah umum tersebut juga dihadiri Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan dan Gubernur Jambi Zumi Zola.
(KR-DDS/A043)
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017