• Beranda
  • Berita
  • Bank Sampah Banjarmasin masuk enam terbaik se-Indonesia

Bank Sampah Banjarmasin masuk enam terbaik se-Indonesia

13 Maret 2017 21:28 WIB
Bank Sampah Banjarmasin masuk enam terbaik se-Indonesia
ilustrasi: Pekerja menyelesaiakan pembuatan suvenir dari bahan daur ulang sampah di salah satu Bank Sampah di kawasan Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/2/2017). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Banjarmasin (ANTARA News) - Bank sampah induk Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dinobatkan masuk salah satu enam bank sampah terbaik se-Indonesia pada 2017.

Direktur Bank Sampah Kota Banjarmasin Fathurrahman setelah menghadap Wali Kota Banjarmasin di Balaikota, Senin, mengungkapkan, bank sampah induk Banjarmasin dinobatkan salah satu terbaik nasional pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017.

Menurut dia, didapatnya penghargan bank sampah induk Banjarmasin ini disematkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

"Karenanya bank sampah induk kita diundang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan diselenggarakan di Palembang bulan Maret ini," ucapnya.

Bank sampah induk Banjarmasin, Fathurrahman, akan bergabung Bank Sampah Malakasari DKI Jakarta, Bank Sampah Bina Mandiri dari Surabaya, bank sampah dari Makasar, bank sampah dari Malang dan bank sampah dari Yogyakarta.

"Tentunya ini sebagai sebuah kehormatan bagi daerah kita disejajarkan dengan kota besar lainnya dalam keberhasilan pengelolaan kebersihan," kata pria yang juga menjabat Ketua PWI Kalsel ini.

Menurut dia, dengan adanya penghargaan bank sampah terbaik ini akan mengundang orang untuk datang melihat bagaimana proses pengelolaan sampah.

Saat ini, ucap Fathurrahman, Kota Banjarmasin memiliki sebanyak 175 bank sampah, dari 4.000 bank sampah yang terdata di seluruh Indonesia.

Menurut dia, untuk bank sampah Kota Banjarmasin merupakan bank sampah aktif se-Kalimantan Selatan.

Fathurrahman pun berangan-angan, bank sampah Banjarmasin akan memiliki pusat daur ulang sebagaimana Kota Surabaya yang bisa memproduksi sebanyak 20 ton per hari dan Lamongan sebanyak 10 ton per hari.

"Saat ini produksi bank sampah kita sudah cukup besar, tapi belum memiliki pusat daur ulang," ujarnya.

Dengan cukup berkembangnya bank sampah di daerah ini, cukup pula membantu pengurangan pembuangan sampah ke TPA Basirih.

"Sebab produksi sampah di kota kita saat ini mencapai 600 ton per harinya, bank sampah cukup membantu menanggulanginya," ucap Fathurahman.

(T.KR-SKR/S025)

Pewarta: Sukarli
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017