Menurut keterangan David H, koordinator Pengendalian Ekosistem Hutan BKSDA Bengkulu Wilayah I di Rejang Lebong, Jumat, TWA Gunung Api Bukit Kaba itu sempat ditutup selama tiga bulan terhitung sejak 11 Januari hingga 9 Maret 2017. Penutupan ini dilakukan guna memulihkan ekosistem yang ada di TWA Bukit Kaba.
"Kawasan TWA Bukit Kaba ini sudah dibuka kembali sejak tanggal 9 Maret lalu, saat ini kawasan TWA Bukit Kaba sudah mulai didatangi pengunjung kembali termasuk aktivitas perkemahan oleh para pendaki," katanya.
Kegiatan pemulihan ekosistem kawasan TWA Bukit Kaba itu sendiri tambah dia, dilaksanakan setiap tahun. Program ini kendati terbilang singkat, namun langkah ini merupakan tindakan yang harus dilakukan guna menyelamatkan ekosistem suatu objek wisata yang masuk dalam kawasan yang dilindungi.
Program pemulihan yang dilakukan ini selain bertujuan untuk memulihkan ekosistemnya sehingga tidak rusak ataupun punah. Walau pun tindakan ini tidak akan memulihkan keadaannya sampai 100 persen, tetapi harus dilakukan setiap tahun agar kerusakannya tidak semakin parah.
Program pemulihan ekosistem di kawasan TWA Gunung Api Bukit Kaba itu sendiri memberikan kesempatan kepada aneka tumbuhan untuk bernafas lega dan binatang untuk dapat tumbuh serta berkembangbiak dengan baik.
"Dalam program pemulihan ekosistem ini juga dilakukan gerakan pembersihan sampah yang ada di kawasan TWA Bukit Kaba, terutama sampah plastik yang dibuang oleh pengunjung secara sembarangan," ujarnya.
Untuk itu dia mengimbau para pengujung TWA Gunung Api Bukit Kaba untuk tidak merusak tanaman atau binatang yang ada di kawasan itu sehingga kondisi alami tidak terusik. Selain itu para pengunjung yang datang kesini juga diminta kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017