Basuki di Jakarta, Senin mengatakan, jika penduduk Indonesia 250 juta dan dengan asumsi satu rumah dihuni oleh lima orang, maka dibutuhnya sekitar 50 juta rumah. Apabila pertambahan penduduk 1,5 persen per tahun, berarti minimal satu tahun dibutuhkan rumah kira-kira 750 ribuan.
Seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Basuki mengatakan sesuai arahan Wapres bahwa kebutuhan pokok masyarakat adalah sandang, pangan dan papan.
Baca juga: (Menteri Basuki targetkan tol Jateng-Jatim sudah beroperasi 2018)
Baca juga: (Menteri PU-Pera minta INACID berkontribusi irigasi pertanian)
Saat ini pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan papan masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dengan membangun rumah murah.
"Yang 50 juta rumah saja mungkin belum tercapai, kebutuhan tiap tahunnya pun ada. Untuk itu beliau memberikan arahan, apapun Apersi juga membangun saja karena pasti akan ada pasarnya. termasuk anggaran pemerintah, siapapun pemerintahnya pasti akan ada program-program pembangunan rumah, khususnya untuk MBR," tambah dia.
Sebelumnya Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) juga menemui Wapres untuk melaporkan kerja mereka dan kendala yang dihadapi dalam membangun rumah murah terutama terkait perizinan di daerah.
"Memang apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat dengan paket ekonomi belum sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah daerah," katanya.
Namun Wapres sudah mengeluarkan surat kepada Mendagri untuk mengeluarkan edaran agar pemda mempermudah izin.
Dalam pertemuan itu, Basuki mengatakan Wapres memberi arahan agar harus ada inovasi pengusaha untuk bisa meyakinkan pemerintah daerah bahwa rumah yang dibangun untuk kebutuhan rakyat.
Baca juga: (Menteri PUPR: tujuh kawasan PLBN kembali ditata)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017