Trump dan bully-an di medsos

21 Maret 2017 13:30 WIB
Trump dan bully-an di medsos
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperhatikan pengambilan sumpah Menteri Pertahanan James Mattis di Pentagon, Washington, Jumat (27/1/2017). (REUTERS/Carlos Barria )
Jakarta (ANTARA News) - Beragam komentar mulai dari pujian hingga cacian, entah itu menanggapi suatu fenomena atau menyoal tingkah polah seseorang, kini tersalurkan melalui media sosial.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan tak luput dari ragam komentar itu, bahkan tak sedikit yang membully-nya di media sosial. Gara-gara apa saja dia di bully? Ini tiga di antaranya:

1. Soal bad hombres dan nasty woman

Sebelum menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat sejumlah pernyataan Trump pernah memicu kemarahan publik, sebut saja soal sebutan bad hombres atau "orang-orang jahat" dan kata-kata such a nasty woman atau wanita nakal untuk lawannya, Hillary Clinton. Gara-gara itu, netizen "memburu" nya di media sosial. Salah satu dari mereka mengatakan sebutan ini sungguh ofensif.

(Baca juga: Trump di-bully medsos gara-gara "bad hombres" dan "nasty woman")


2. "Junk food"


Tak cuma perkataan, kala sang presiden menyantap makanan cepat saji juga tak luput dari bully-an netizen. Seperti misalnya pada awal Februari lalu, Trump melalui akun Instagramnya mengunggah fotonya saat akan menyantap hamburger dan soda. Tak sedikit netizen yang menanggapi unggahan itu lewat sindiran.

"Makan makanan yang sehat Pak Presiden, diet soda akan membunuhmu," tulis salah seorang netizen.

"Saya berharap dia kena diabetes," tulis yang lain.

(Baca juga: Donald Trump doyan "junk food")


3. Soal kecaman pada hakim

Dalam akun Twitternya, Trump pernah mengancam para hakim pengadilan di San Fransisco karena menolak aturan yang melarang muslim memasuki Amerika Serikat.

"Sampai bertemu di pengadilan, keamanan negara ini dipertaruhkan," cuit dia.

Dia juga menilai pendapat para hakim konyol. Para netizen pun angkat bicara, beberapa tak segan melontarkan sebutan buruk pada Trump.

(Baca juga: Trump: pendapat hakim konyol!)


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017