PKT juga menyediakan stok pupuk NPK (Nitrogen, Phosphat, Kalium) bersubsidi sebanyak 25.264 ton.
"Sekarang sedang banyak-banyaknya hujan, waktu yang tepat untuk pemupukan lahan," kata Account Executive PT Pupuk Kaltim Dede Sulistyawan di Balikpapan, Selasa.
Hujan membantu pupuk larut dan menyatu dengan tanah, dan memudahkan tanaman menyerap zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan maksimal. Musim tanam berlangsung hingga awal Mei mendatang.
PT Pupuk Kaltim menyediakan pupuk urea dan NPK untuk bagian timur Indonesia. Wilayah distribusinya meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa Timur.
Selain stok urea dan NPK seperti tersebut di atas, sampai Maret 2017 ini, PKT juga sudah menjual 309.498 ton urea bersubsidi dan 57.235 ton NPK bersubsidi.
Agar lebih efisien dalam menjaga kebutuhan pupuk di daerah-daerah distribusi tersebut, pasokan pupuk urea bersubsidi selain langsung dari pabrik PKT di Bontang, Kalimantan Timur, juga bisa diambil dari gudang-gudang Distribution Center (DC) yang ada di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"DC itu ada di Surabaya dan Banyuwangi di Jawa Timur, Semarang di Jawa Tengah, dan Makassar untuk Sulawesi dan Wilayah Timur seperti Maluku dan Papua," tambah Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PKT Sugeng Suedi.
Sampai tahun 2017 ini para petani di Indonesia membutuhkan 3,6 juta ton pupuk per tahun. Kebutuhan itu sebagian besarnya dipasok PT Pupuk Indonesia dimana PKT menjadi anak perusahaan.
"Kami memproduksi 1,43 juta ton dari kebutuhan seluruh Indonesia, atau 40 persennya," kata Suedi. Produksi lainnya dikerjakan Pupuk Iskandar Muda di Aceh, Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Pupuk Kujang di Jawa Barat, dan Petrokimia Gresik.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017