• Beranda
  • Berita
  • Paspampres AS tak sanggup kawal gaya hidup Trump, ini alasannya

Paspampres AS tak sanggup kawal gaya hidup Trump, ini alasannya

24 Maret 2017 14:18 WIB
Paspampres AS tak sanggup kawal gaya hidup Trump, ini alasannya
Paspampres mengamankan Donald Trump saat terjadi gangguan di Dayton International Airport, Ohio. (REUTERS/Aaron P. Bernstein)
Jakarta (ANTARA News) - Seringnya Presiden Donald Trump bepergian, banyaknya anggota keluarga dia dan situasi hidup yang tak biasa, rupanya banyak membebani anggaran belanja Pasukan Pengaman Presiden (paspampres) AS.

Agensi tersebut baru-baru ini meminta tambahan dana sebesar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp800 miliar untuk tahun fiskal 2018, menurut laporan Washington Post pada Selasa.

Nyaris 27 juta dolar AS atau sekitar Rp340 miliar di antaranya dialokasikan untuk keamanan di kediaman pribadi Trump di Trump Tower, New York, di mana ibu negara Melania Trump tinggal dengan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun.

Paspampres juga mengatakan mereka butuh 33 juta dolar AS atau sekitar Rp440 miliar untuk menutupi biaya perjalanan yang ditimbulkan "presiden dan wakil presiden serta kunjungan kepala negara lain."

Kantor Anggaran dan Manajemen menolak permintaan tersebut, kata salah satu sumber pada Post, yang bisa membuat Paspampres mengurangi operasi lain misalnya investigasi peretasan siber, pemalsuan mata uang, kejahatan keuangan atau kejahatan seksual pada anak di bawah umur.

Baca juga: (Cat Williams, sang penata gaya Ivanka Trump)

Post melaporkan setidaknya Trump bolak-balik Southern White House sejak pelantikannya, masing-masing perjalanan membebani wajib pajak sekitar 3 juta dolar AS atau lebih, sekitar Rp40 miliar.

Anggaran paspampres juga kian bertambah mengingat banyaknya anggota keluarga Trump, termasuk ibu negara, serta empat anak laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa. Meski pengamanan tingkat ini standar untuk keluarga presiden, kebutuhan khusus anak-anak Trump yang lebih tua juga menarik dicermati.

Contohnya, pada Februari, Eric Trump terbang ke Uruguay untuk mempromosikan Organisasi Trump. Perjalanan itu berbiaya 90.000 dolar AS untuk biaya hotel agen paspampres yang mengawalnya, memicu kritik bagaimana kepentingan bisnis presiden campur aduk dengan fungsi pemerintahan.

Dalam sebuah konferensi pers minggu ini, Sekretaris media Gedung Puting Sean Spicer mengatakan tak ada kemunafikan dalam hal ini.

"Presiden selalu bepergian. Ke mana pun dia pergi, dia membawa aparat Gedung Putih turut serta. Memang harus begitu adanya," huffingtonpost.com.

(Baca juga: Donald Trump terus-terusan bohong, demensia-kah dia?)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017