Ventimiglia, Italia (ANTARA News) - Seorang sukarelawan Inggris dan dua sukarelawan Prancis ditangkap di Italia saat membagikan makanan kepada migran yang dilarang di Kota Ventimiglia di dekat perbatasan dengan Prancis, kata asosiasi dan polisi.
Tiga pekerja sukarela itu didakwa dengan melanggar perintah kota.
“Kami sekitar 10 orang, tapi mereka menangkap dua sopir kendaraan yang mengangkut makanan, dan Simon, seorang warga Inggris yang lupa membawa paspornya,” kata salah satu dari mereka Gerard Bonnet (64).
“Mereka mengambil sidik jari dan foto kami dan membebaskan kami,” katanya.
Polisi di Ventimiglia mengatakan kepada AFP tiga orang ditangkap pada Senin malam karena mendistribusikan makanan kepada para imigran, sebuah pelanggaran yang dapat berujung pada denda hingga 206 Euro (sekitar Rp2,95 juta). Ada juga hukuman penjara tiga bulan yang jarang digunakan.
“Aktivitas ini dilarang oleh surat keputusan wali kota Ventimiglia,” kata polisi.
Wali kota menerapkan larangan mendistribusikan makanan kepada para imigran pada musim panas 2015 ketika kedatangan mereka, yang awalnya sporadis, mulai memblokir stasiun kereta api, menurut balai kota.
Balai kota menegaskan bahwa wali kota mengambil langkah itu untuk alasan sanitasi.
“Dia mempertimbangkan keputusan itu dengan matang. Distribusi makanan yang tidak diatur menimbulkan masalah,” kata pejabat kota yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Pada malam penangkapan sukarelawan itu, mereka membagikan 160 kantong makanan, apel dan beberapa kaleng tuna serta pakaian kepada para imigran.
Sejak 2015, Eropa telah mengalami krisis imigrasi terburuk sejak Perang Dunia II, di mana ratusan ribu pengungsi dan imigran melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Eropa.
Penerjemah:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017