• Beranda
  • Berita
  • Perusahaan siap bantu petani buka lahan tanpa membakar

Perusahaan siap bantu petani buka lahan tanpa membakar

26 Maret 2017 16:31 WIB
Perusahaan siap bantu petani buka lahan tanpa membakar
Pembakaran Lahan. Api membakar semak belukar di sebuah hutan Jati di Sitobondo, Jawa Timur, Minggu (12/7/15). Pembukaan lahan dengan membakar masih sering dijumpai di daerah itu walaupun pemerintah telah melarang membuka cara dengan cara tersebut karena berdampak pada kerusakan lingkungan. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Perusahaan siap membantu kapan pun waktunya untuk membuka lahan bagi petani dengan menggunakan alat berat."

Kuala Pembuang, Kalteng (ANTARA News) - Sejumlah perusahaan besar swasta yang beroperasi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menyatakan siap membantu petani untuk membuka lahan pertanian tanpa membakar.

"Saya sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan, dan mereka menyatakan siap membantu petani membuka lahan tanpa membakar," kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, Minggu.

Ia menjelaskan, bantuan pembukaan lahan tanpa membakar itu lebih difokuskan untuk petani ladang di Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang sangat kesulitan membuka lahan pertanian tanpa membakar.

"Perusahaan siap membantu kapan pun waktunya untuk membuka lahan bagi petani dengan menggunakan alat berat," katanya.

Menurutnya, ada banyak petani ladang di Seruyan yang sulit membuka lahan pertanian tanpa membakar. Sebagian besar petani itu berada di Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.

Di sejumlah kecamatan itu, para petani punya lahan di daerah perbukitan yang memiliki tipikal berbeda dengan lahan daerah rawa, di perbukitan lahannya terdiri dari tanaman kayu keras atau tunggul kayu sehingga tidak mudah untuk dibersihkan, dan biaya yang diperlukan untuk membuka lahan sangat mahal.

Setelah sisa kayu dibersihkan, kalau tidak dibakar, maka petani akan kembali menemui kesulitan. Karena selain memerlukan lahan untuk menampung, sisa-sisa kayu kalau dibiarkan begitu saja tidak akan lapuk selama bertahun tahun.

"Sepuluh tahun sisa kayu itu belum tentu lapuk. Jadi memakan tempat, kalau membuka lahan 100 hektare, 50 hektare lahan hanya digunakan untuk menumpuk sisa kayu saja," katanya.

Orang nomor satu di "Bumi Gawi Hatantiring" ini menegaskan, pemerintah daerah punya kepentingan untuk mendorong produktivitas pertanian serta membantu petani di daerahnya supaya bisa membangun hidup dengan bertani, berladang atau bercocok tanam.

"Karena itu, kita mengapresiasi dan menyambut positif respon perusahaan yang menyatakan siap membantu petani untuk membuka lahan tanpa membakar, mudah-mudahan bantuan itu dapat benar-benar direalisasikan oleh perusahaan," katanya.

Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017