Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga Jakarta melalui dunia maya, Selasa, melaporkan hujan es melanda wilayah mereka, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai sebagai fenomena alami.... lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya."
"Kejadian hujan lebat/es, disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," demikian @infoBMKG.
Akun resmi BMKG itu dijelaskan bahwa hujan es merupakan fenomena alami yang umum terjadi pada musim transisi (pancaroba), baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.
Hujan es terjadi disertai petir dan angin kencang dalam durasi singkat, menurut BMKG, biasanya satu hari sebelumnya udara terasa panas dan gerah mulai malam hingga pagi hari karena radiasi matahari dan kelembaban udara tinggi.
Setelah itu, prakirawan BMKG mengemukakan bahwa terlihat awan Cumulus (awan putih berlapis) yang segera berubah menjadi Cumulonimbus yang berwarna abu-abu atau hitam.
Hujan yang turun setelah tanda-tanda tersebut biasanya deras dan tiba-tiba.
BMKG memperkirakan hujan lebat terjadi di Jabodetabek mulai pukul 16.00 di Kelapa Dua Wetan, Cibubur, Pinang Ranti, Kramat Jati, Pejaten Timur, Duren Tiga, Tegal Parang, Pulo, Jati Padang, Ciputat, Pesanggrahan, Bintaro, Lebak Bulus, Pondok Aren, Tanggerang Selatan, Bojong Kulur, Jatisari, Jatiluhur, Jatiwarna, dan sekitarnya.
Hujan akan meluas antara lain ke Karet Kuningan, Tebt, Setiabudim Tanah Abang, Menteng, Palmerah, Kebon Jeruk, Cempaka Putih, Kelapa Gading, Pondok Gede, Kota Bekasi dan Kota Tangerang.
Kondisi hujan diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 19.15 WIB.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017