• Beranda
  • Berita
  • BMKG prakirakan Jateng bagian selatan masuki pancaroba

BMKG prakirakan Jateng bagian selatan masuki pancaroba

31 Maret 2017 06:54 WIB
BMKG prakirakan Jateng bagian selatan masuki pancaroba
BMKG (id.wikipedia.org)
Cilacap (ANTARA News) - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupateb Cilacap dan sekitarnya diprakirakan memasuki masa pancaroba, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

"Kalau melihat perkembangan cuaca dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan adanya tanda-tanda akan datangnya masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju kemarau. Kami prakirakan masa transisi atau pancaroba akan berlangsung pada bulan April-Mei," katanya di Cilacap, Jumat.

Ia mengatakan tanda-tanda akan datangnya masa pancaroba itu terlihat dari pola arah angin yang berubah-ubah.

Menurut dia, intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir juga mulai berkurang namun berdasarkan data sementara curah hujan rata-rata setiap dasarian (10 harian) bulan Maret masih di atas 150 milimeter.

Selain itu, kata dia, cuaca pada pagi hari terlihat cerah dan terasa panas namun menjelang siang terlihat mendung dan terjadi hujan pada sore hari.

"Curah hujan pada bulan April khususnya di Cilacap dan sekitarnya diprakirakan berkisar 150-300 milimeter. Awal Juni diprakirakan memasuki awal musim kemarau," katanya.

Terkait hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya angin puting beliung selama masa transisi atau pancaroba.

Sementara untuk kondisi gelombang di perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh memrakirakan tinggi gelombang akan fluktuatif akibat pengaruh arah angin yang berubah-ubah.

"Wilayah perairan selatan Jateng dan DIY diprakirakan memasuki masa transisi dari musim angin baratan ke angin timuran," katanya.

Dia memrakirakan puncak angin timuran di wilayah perairan Jateng-DIY akan berlangsung pada bulan Juli-Agustus.

"Saat memasuki puncak angin timuran, biasanya gelombang kembali tinggi, kalau sekarang masih fluktuatif," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017