Rekonstruksi dilakukan secara tertutup di dua lokasi, yakni di salah satu pusat perbelanjaan di perbatasan Kabupaten dan Kota Magelang, tempat tersangka membeli pisau untuk membunuh korban dan di Kompleks SMA TN, tempat pembunuhan pada Jumat (31/3).
Reka ulang kejadian di pusat perbelanjaan itu mulai sekitar pukul 08.00 WIB, antara lain dihadiri Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Jateng AKBP Zain Dwi Nugroho, dan sejumlah petugas dari kejaksaan negeri setempat.
Situasi di pusat perbelanjaan tersebut masih sepi karena belum dibuka untuk aktivitas harian. Biasanya tempat itu mulai buka sekitar pukul 09.30 WIB.
Kasubbag Humas Polres Magelang AKP Santoso mengatakan rekonstruksi di pusat perbelanjaan itu berlangsung sekitar 30 menit selanjutnya hal serupa di SMA TN.
"Kami di luar, tidak masuk, tidak tahu apakah tersangka dihadirkan di sini, tetapi di sini (pusat perbelanjaan itu, red.) tempat tersangka membeli pisau dan lalu membayar di kasir," katanya.
Akan tetapi, berdasarkan keterangan yang dikumpulkan, tersangka dihadirkan polisi di pusat perbelanjaan itu sejak sekitar jam 07.00 WIB melalui pintu lain dengan muka ditutup.
Sejumlah siswa SMA TN sejak pukul 08.30 WIB memasuki pusat perbelanjaan, diperkirakan mereka menjadi saksi dalam peristiwa itu dan ikut dalam rekonstruksi di tempat tersebut.
Jarak antara pusat perbelanjaan dengan Kompleks SMA TN sekitar dua kilometer ke arah barat.
Kabag Humas SMA TN Cecep Iskandar menyatakan kesiapan pihaknya untuk pelaksanaan rekonstruksi kasus yang pertama kali terjadi dalam sejarah panjang 27 tahun SMA TN.
"Apa yang diperlukan kepolisian, kami siap membantu kelancaran rekonstruksi," katanya.
Ia menyatakan kegiatan rekonstruksi tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa karena tempatnya berjauhan.
"Tidak menghentikan kegiatan belajar mengajar karena rekonstruksi ini jauh dari tempat belajar siswa dengan pamong di kelas masing-masing," ujarnya.
Ia menyatakan sejumlah siswa sekolah itu diperlukan untuk kegiatan rekonstruksi.
Sekitar pukul 09.15 WIB, beberapa petugas kepolisian berjaga-jaga pula di depan pintu masuk SMA TN di tepi Jalan Raya Magelang-Purworejo, sedangkan para wartawan menunggu di sekitar tempat itu.
Dalam peristiwa pembunuhan tersebut, korban ditemukan pada Jumat (31/3) sekitar pukul 04.00 WIB oleh pamong barak 17 dalam kondisi bersimbah darah karena luka di bagian leher. Korban dimakamkan di Pemakaman Umum Giriloyo Kota Magelang.
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017