Dalam siaran pers perusahaan, Senin, Grab menyatakan setelah proses akuisisi selesai, platform Kudo akan terintegrasi penuh ke ekosistem pembayaran GrabPay.
Platform O2O Kudo memungkinkan konsumen Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan berbelanja daring karena menghubungkan konsumen, pedagang dan penyedia jasa daring melalui jaringan agen Kudo yang menjangkau kota-kota kecil di Indonesia.
Grab akan memanfaatkan jangkauan Kudo untuk meningkatkan jumlah penumpang, mitra pengemudi dan pengguna GrabPay di platform mereka.
"Penggabungan solusi inovatif serta jaringan agen Kudo dengan basis pengguna GrabPay yang besar akan mendukung misi kami untuk menghadirkan solusi pembayaran non-tunai yang nyaman serta membuka peluang baru dalam meningkatkan pembelanjaan online di Indonesia," kata Presiden Grab, Ming Maa, dalam siaran pers.
"Integrasi Kudo menandai langkah pertama pada master plan 'Grab 4 Indonesia' yang bertujuan untuk memberikan peluang migrasi ke ekonomi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Pemimpin Eksekutif Kudo Albert Lucius menyatakan Grab memiliki visi yang sama dengan mereka, yaitu memudahkan masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan untuk merasakan layanan transaksi perniagaan daring.
Akuisisi itu merupakan investasi pertama dalam rencana induk Grab 4 Indonesia 2029.
Grab berkomitmen menanamkan modal 700 juta dolar AS untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia melalui dukungan terhadap inovasi teknologi, kewirausahaan bidang teknologi, serta peningkatan akses masyarakat terhadap pembayaran daring dan peluang pembiayaan.
GrabPay diluncurkan untuk beberapa pasar Asia Tenggara guna mendukung pembayaran non-tunai. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa bank untuk menyediakan GrabCredits, yang memungkinkan pengguna membayar secara non-tunai tanpa kartu kredit.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017