Kompetisi yang digelar pada 1-3 April 2017 itu, Tim Robotika UMM harus bersaing dengan para finalis perwakilan dari beberapa negara, yakni Kanada, China, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab (UAE), United States, dan Indonesia.
"Masing-masing peserta diberi kesempatan menjalani 5 kali trial. Trial pertama dihitung saat mematikan api, kemudian trial kedua dihitung saat menyelamatkan boneka bayi, kemudian nilainya dirata-rata," kata dosen pembimbing Tim Robotika UMM, Alik Ansyori Alamsyah dalam rilis yang diterima ANTARA di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Dari hasil trial yang dilakukan itu, lanjutnya, Tim Robotika UMM sudah bisa memperkirakan bakal mengantongi nilai rata-rata cukup tinggi. "Kami semua sudah bisa memperkirakan bakal memenangi kompetisi itu setelah pertandingan berjalan. Dan, alhamdulillah memang menjadi kenyataan, kami menjuarai kompetisi ini," katanya.
Tim Robotika UMM mengirimkan tiga robot, yakni Tim InaMuh dan Tim Unmuh Malang untuk divisi robot berkaki, dan Tim DomeMuh untuk divisi robot beroda. Dari ketiga tim tersebut, UMM meraih dua gelar sekaligus, yakni juara I dari tim InaMuh untuk divisi robot berkaki dan peringkat II dari tim UnmuhMalang untuk divisi robot berkaki juga.
Selain menggemgam dua gelar juara, Tim Robotika UMM juga meraih gelar juara poster terbaik untuk team InaMuh divisi robot berkaki.
Baca juga: (Mahasiswa PENS juarai kompetisi robotika bergerak tingkat ASEAN)
"Raihan gelar juara ini sempat mengalami kendala karena sempat terjadi kebocoran saluran air saat lomba akan berlangsung. Sempat ada insiden kebocoran air saat percobaan di lapangan sebelum pertandingan dimulai," kata Ikhlal Aldhi Wijaya, mahasiswa Teknik Elektro UMM, perwakilan Tim Robotika UMM dalam kontes robot tersebut.
Meski sempat mengalami kebocoran air, Ikhlal dan tim tidak sampai mengalami kepanikan dan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi. "Baru setelah semua beres, kami malah panik karena kerusakan ternyata masih berlanjut saat lomba," katanya.
Ia menerangkan saat trial pertama, robot gagal mengeluarkan air, padahal sebelumnya sudah dicoba berkali-kali dan sukses. Setelah diperbaiki lagi, robot UMM bisa mengeluarkan air dan memadamkan api serta menyelamatkan boneka bayi dalam ruangan bersekat sesuai ketentuan lomba.
Menanggapi raihan gelar juara Tim Robotika yang dikirimkan ke AS mewakili Indonesia tesrebut, Rektor UMM Fauzan mengatakan semua mahasiswa yang bertanding ke tingkat apapun akan diapresiasi oleh UMM. Semuanya diberikan reward berupa beasiswa atau bebas tanggungan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Selain itu, semua karya yang telah dibuat oleh mahasiswa ini nantinya akan dipamerkan dalam festival inovasi dan karya.
"Agustus nanti akan digelar festival inovasi tersebut dengan tujuan untuk memacu semangat mahsiswa atau dosen yang lain agar terus menciptakan inovasi dan karya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya juga.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017