"Menyikat gigi terlalu keras, termasuk menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras, dapat menyebabkan abrasi pada gigi," kata Diatri dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Selain kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, kebiasaan menggertakkan gigi juga dapat menjadi penyebab gigi sensitif. Gigi sensitif terjadi karena lapisan dentin semakin terbuka dan terpapar rangsangan dari luar.
Gigi sensitif merupakan salah satu permasalahan gigi yang ditandai dengan rasa ngilu yang datang secara tiba-tiba. Namun, sebagian orang memiliki pemahaman yang keliru tentang gigi sensitif.
"Ada yang memandang gigi sensitif disebabkan oleh makanan dan minuman yang terlalu dingin. Padahal, itu hanya salah satu pemicu, bukan penyebab," tuturnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan gigi sensitif, perlu ada pemahaman yang benar tentang penyebabnya. Selain kebiasaan menyikat gigi terlalu keras dan menggertakkan gigi, gigi sensitif juga bisa disebabkan penyakit gusi karena rongga mulut yang kurang bersih.
Pola konsumsi dengan kadar asam tinggi seperti minuman berkarbonasi, buah-buahan dengan cita rasa asam, anggur dan yogurt juga dapat mengakibatkan erosi email gigi.
Gigi sensitif dapat diantisipasi dengan memperhatikan kebersihan gigi dan mulut serta mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman asam.
"Untuk solusi yang lebih efektif, dapat mengombinasikan penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif dengan produk perawatan gigi sensitif lain yang dapat digunakan setiap saat," jelasnya.
(Baca juga: Sakit gigi berujung kematian)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017