• Beranda
  • Berita
  • Presiden Afghanistan puji Indonesia kelola kemajemukan

Presiden Afghanistan puji Indonesia kelola kemajemukan

5 April 2017 18:42 WIB
Presiden Afghanistan puji Indonesia kelola kemajemukan
Presiden Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani (kedua kiri) memeriksa pasukan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4/2017). Indonesia dan Afganistan menandatangani empat poin kerja sama di bidang pendidikan, pertanian, statistik, serta reformasi administrasi publik. (ANTARA/Rosa Panggabean)

Itulah mengapa banyak pemimpin negara lain berkunjung ke Indonesia"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang mampu mengelola kemajemukan sehingga tetap dapat menjaga stabilitas politik dan ekonomi sehingga tercipta kedamaian.

"Tadi kita dengar sendiri Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani memberi penghargaan luar biasa, meski ada 17.000 pulau, banyak suku, bahasa tapi masih dalam posisi persatuan yang baik," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Menurut Jokowi, negara lain juga memberi penghargaan kepada Indonesia karena sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Islam dan demokrasi dapat berjalan beriringan.

"Itu yang juga diberi penghargaan yaitu adanya toleransi dan pengakuan pluralitas," katanya.

Ia menyebutkan kondisi tersebut mendorong banyak negara lain meminta bantuan kepada Indonesia. "Kita banyak diminta membantu rekonsiliasi dan mendamaikan seperti Afghanistan yang minta kita mengirim delegasi ke sana," katanya.

Jokowi menyebutkan negara lain melihat stabilitas politik dan ekonomi Indonesia selama ini dapat terjaga dengan baik.

"Itulah mengapa banyak pemimpin negara lain berkunjung ke Indonesia," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan bahwa pembangunan rumah sakit Indonesia di Afghanistan dengan biaya Rp16 miliar akan segera dimulai.

"Itu akan dimulai segera tahun ini setelah pembangunan Indonesia Islamic Center di Kabul selesai," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017