"Sudah lama para jihadis percaya saat ini adalah akhir zaman. Pandangan tentang akhir zaman ini dicampur dengan paham takfiri," kata peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Solahudin, di Jakarta, Jumat.
Orang-orang yang direkrut menjadi calon pelaku teror, ia menjelaskan, dibuat percaya bahwa Suriah adalah tempat yang diberkati pada akhir zaman.
"Selain itu dikatakan bahwa di akhir zaman akan berdiri khilafah. Nah ISIS mengklaim sebagai khilafah minhaju alal nubuwah," katanya.
Para calon pelaku teror juga diyakinkan bahwa di akhir zaman manusia terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, kelompok baik, pengikut Imam Mahdi, dan kelompok jahat, pengikut Dajjal, kata Solahudin.
Hal-hal itulah yang menurut Solahudin ditanamkan para pengikut ISIS ke anggota baru yang direkrut di Indonesia.
Solahudin memperkirakan gerakan bawah tanah terorisme di Indonesia masih terus berjalan dan itu dilakukan secara individu.
Sementara mantan pelaku teror, Ali Fauzi Manzi, melihat penurunan kualitas rekrutan pelaku teror dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini salah asuh. Orang-orang yang tidak punya kapasitas tapi dipaksakan untuk membuat bom...," kata Ali Fauzi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017