• Beranda
  • Berita
  • Peneliti: perempuan juga jadi sasaran perekrutan teroris

Peneliti: perempuan juga jadi sasaran perekrutan teroris

7 April 2017 09:22 WIB
Peneliti: perempuan juga jadi sasaran perekrutan teroris
Petugas Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Labfor Polri) membawa sejumlah barang bukti saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah kontrakan terduga kelompok jaringan teroris, di kawasan Bintara Jaya 8, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/12). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Solahudin mengatakan keterlibatan perempuan dalam kasus terorisme merupakan hal yang baru di Tanah Air.

"Perempuan terlibat teror ini baru," kata Solahudin dalam acara bertajuk Penguatan Perspektif Korban dalam Peliputan Isu Terorisme Bagi Insan Media, di Jakarta, Jumat.

Komentarnya tersebut merujuk pada keterlibatan Dian Yulia Novi (DYN) dan Ika Puspitasari (IP) yang merupakan jaringan teroris Bekasi, Jawa Barat, dengan pimpinan selnya, M. Nur Solihin (MNS). Mereka ditangkap pada Desember 2016.

Menurut dia, keterlibatan perempuan dalam aksi teror disebabkan pemimpin militan ISIS dari Indonesia, Bahrun Naim pernah mengajak perempuan untuk ikut melakukan aksi jihad karena hanya sedikit laki-laki yang mau.

"Bahrun bilang kalau di Suriah aksi amaliyah tidak wajib dilakukan oleh perempuan. Tapi di Indonesia, perempuan boleh melakukan aksi teror karena laki-lakinya pada pengecut. Itu dalam percakapan Telegram pada Juni 2016," katanya merujuk pada informasi dan riset yang dilakukannya.


Perektrutan Wanita

Dian Yulia Novi (DYN) alias Ayatul Nissa Binti Asnawi merupakan mantan TKW di Taiwan yang kemudian pulang ke Indonesia dan menikah dengan MNS. Ia diproyeksikan sebagai calon "pengantin" bom bunuh diri di lingkungan Istana Negara, Jakarta, pada Minggu pagi, 11 Desember.

Rencananya aksi tersebut menargetkan momen pergantian petugas jaga paspampres di Istana.

Selain DYN, IP yang juga mantan TKW di Hong Kong direncanakan sebagai "pengantin".

Densus 88 menangkap teroris Ika Puspitasari (IP), warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis (15/12).

IP ditangkap di musola Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo saat sedang ikut mempersiapkan kegiatan Maulid Nabi SAW.

IP diproyeksikan sebagai bomber pada aksi teror di Bali.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017