Penarikan kendaraan yang bisa merugikan kedua perusahaan hingga ratusan juta dolar itu menyulut kekhawatiran atas kualitas produk Hyundai dan Kia yang sedang mengalami penurunan penjualan yang tajam di China dan permintaan melambat di Amerika Serikat juga Korea Selatan.
Kia dan Hyundai mengajukan rencana untuk me-recall 1,3 juta kendaraan karena cacat mesin yang membuat kendaraan mati secara tiba-tiba (engine stall). Perusahaan mengatakan recall itu untuk produk Hyundai Sonata, Hyundai Santa Fe, Kia Optima, Sorento dan Sportage.
Dua perusahaan itu mengatakan juga akan menarik 171.348 kendaraan di Korea Selatan karena masalah manufaktur yang sama.
Saham Hyundai Motor ditutup turun 2,4 persen sedangkan Kia Motors turun 0,9 persen. Di sisi lain, perusahaan otomotif itu menolak mengungkapkan total biaya untuk recall tersebut.
Bukan pertama kalinya
Ini bukan pertama kalinya Hyundai dan Kia terpaksa menarik kendaraannya untuk direparasi karena kerusakan mesin Theta yang mereka produksi sendiri. Pada 2015, Hyundai Motor menarik 470.000 sedan Sonata di Amerika Serikat guna pergantian beberapa bagian mesin yang rusak.
Seorang juru bicara Hyundai mengatakan penarikan terbaru disebabkan masalah mesin yang berbeda. Namun seorang pejabat kementerian Korea Selatan mengatakan ada kemiripan dalam kerusakan itu.
Kementerian mengatakan puing-puing logam di poros engkol menyebabkan kerusakan mesin yang mengarah pada terjadinya mesin mati mendadak.
"Penarikan kembali ini terkait dengan masalah proses manufaktur, bukan masalah struktur mesin Theta 2GDi dan kami telah menyelesaikan perbaikan melalui langkah-langkah yang tepat," demikian pernyataan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters, Kamis.
Kementerian transportasi Korea Selatan menyebutkan penarikan di negara itu meliputi Hyundai Sonata, Grandeur, Kia K5, K7 dan Kia Sportage bermesin bensin 2L atau 2.4L yang menggunakan mesin Theta 2 tahun produksi sebelum Agustus 2013.
Recall di Korea Selatan akan dimulai pada 22 Mei mendatang dan Hyundai mengatakan akan mengganti mesin rusak dengan unit baru setelah pemeriksaan, demikian Reuters.
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017