"Ini bagian dari perluasan bantuan sosial nontunai. Yang sudah mulai dilakukan adalah PKH. Tahun 2017 ini, PKH nontunai capai 3 juta," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam acara peluncuran layanan E-warong Kube-PKH Koperasi Masyarakat Indonesia sejahtera dan penyaluran bantuan sosial nontunai PKH di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu.
Mensos mengaku saat ini mencoba mengkoordinasikan dengan Menteri BUMN terkait dengan perluasan untuk pemberian bantuan nontunai tersebut.
Rencananya, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH akan ditambah hingga mencapai 10 juta penerima pada 2018. Hal itu sesuai dengan peta jalan yang saat ini sedang disusun kementerian sosial.
Ia mengatakan, rencana perluasan penerima PKH nontunai hingga 10 juta itu memerlukan persiapan yang matang. Beberapa persiapan itu misalnya terkait anggaran, data penerima manfaat, tenaga pendamping, hingga infrastruktur perbankan.
Selain harus koordinasi dengan bank yang menjadi tempat penyaluran uang untuk warga penerima, Mensos juga juga harus melihat detail keagenan. Dalam penyalurannya, kemensos bekerjasama dengan Bank BUMN seperti Mandiri, BNI, BRI, dan BTN,
"Kami buat peta jalan untuk penerima PKH 10 juta nontunai, jadi peta jalan ini terus dilakukan telaah, pendalaman pemetaan detail," katanya.
Terkait dengan finalisasi dari kemungkinan perluasan bantuan sosial PKH nontunai tersebut, Mensos menyebut rencanya akan diambil Rabu pekan depan. Ia pun berharap, semua penerima bantuan bisa menggunakan nontunai.
Untuk saat ini, Mensos juga mengatakan terus memantau e-Warong yang menjadi lokasi penyaluran bantuan sosial nontunai tersebut. Warga bisa mengambil bahan pokok misalnya beras, gula, minyak goreng, hingga tepung terigu dengan uang bantuan tersebut.
Pemerintah juga akan menambah jumlah warga penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) 2018. Jika PKH diharapkan bisa mencover 10 juta penerima, BPNT juga diharapkan bisa mencover hingga 10 juta penerima.
Selain sosialisasi terkait dengan bantuan sosial nontunai, Mensos juga memberikan sejumlah bantuan untuk pelajar berprestasi serta warga penerima PKH lainnya. Bantuan itu berupa uang tunai serta perlengkapan sekolah.
Mensos juga sempat dialog dengan warga penerima dan mereka pun senang dengan program pemerintah tersebut. Mensos pun juga meninjau lokasi E-warong di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Dalam acara itu, selain dihadiri Mensos dan jajarannya, juga pejabat BRI, Bupati Nganjuk dan jajarannya, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Acara itu juga diikuti para pendamping, serta warga penerima PKH lainnya.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/ Asmaul Chusna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017