• Beranda
  • Berita
  • Angola tertarik produk industri strategis Indonesia

Angola tertarik produk industri strategis Indonesia

11 April 2017 16:28 WIB
Angola tertarik produk industri strategis Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (kanan) berbincang dengan Menlu Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti (kiri) seusai mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta, Selasa (11/4/2017). (ANTARA FOTO/Suwandy)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Angola, Georges Rebelo Pinto Chikoti, dalam kunjungannya ke Indonesia, tertarik pada potensi industri strategis Indonesia.

"Kalian memiliki potensi di bidang industri strategis. Kalian memiliki industri kereta api, memiliki potensi di produk pertahanan udara yang menarik bagi kami," kata Chikoti, di Jakarta, Selasa.

Dia menemui koleganya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, dan menandatangani tiga nota kesepahaman kerja sama kedua negara.

Selama di Indonesia, dia dijadwalkan akan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.

Dalam nota kesepahaman, persetujuan pertama persetujuan pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas untuk mendorong frekuensi saling kunjung pejabat pemerintah kedua negara demi peningkatan kerjasama bilateral.

Kedua, persetujuan umum kerja sama ekonomi, ilmiah, teknik dan kebudayaan. 

Ini mencakup sedikitnya sembilan sektor kerja sama, yaitu di bidang energi dan air, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, minyak, gas dan mineral, perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, kesehatan dan pendidikan, UKM dan sektor-sektor lain.

Dokumen ketiga yang ditandatangani tentang konsultasi politik. 

Marsudi menyatakan, dari 2011-2015, volume perdagangan antara Indonesia dan Angola meningkat, namun pada tahun lalu menurun karena perubahan harga komoditas minyak.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Angola pada 2016 hanya mencapai 192,8 juta dolar Amerika Serikat. 

Pewarta: Aditya Wicaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017