"Hari ini ada kapal Feri yang diberangkatkan ke Larantuka. Kapal tersebut tiba dini hari di Pelabuhan Waibalun, sehingga masih ada kesempatan bagi mereka yang ingin mengikuti proses Samana Santa di Larantuka," kata Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang Arnoldus Yancen, di Larantuka, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kemungkinan PT ASDP menyiapkan kapal untuk mengakut ratusan peziarah yang tidak bisa diangkut dengan Kapal Sirung yang disiapkan Pemerintah Provinsi NTT.
Sekitar 500 lebih peziarah yang akan berangkat ke Larantuka, Ibukota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengikuti prosesi Samana Santa tertahan di Pelabuhan Bolok Kupang.
"Ada 500 lebih peziarah yang tidak bisa diangkut. Kami sudah melakukan komunikasi dengan kapten kapal dan petugas Syahbandar tetapi tidak bisa diangkut karena berkaitan dengan keselamatan pelayaran," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTT, Barthol Badar, di Kupang, Rabu, (12/4).
Para peziarah yang ditolak ini bukan saja masyarakat umum, tetapi juga utusan dari peroki-peroki, utusan wanita Katolik dan mahasiswa yang memang sudah disiapkan untuk berangkat menggunakan kapal yang disiapkan Pemerintah NTT.
Menurut dia, lebih dari 400 peziarah tidak terdaftar dalam rombongan tetapi berkeinginan untuk mengikuti proses Samana Santa di Larantuka, karena mendengar adanya kapal gratis yang disiapkan pemerintah.
Namun, Pemerintah NTT tidak bisa mengakomodir semua peziarah karena kapasitas kapal yang disiapkan terbatas.
"Kita siapkan kapal untuk 2.000 peziarah, tetapi yang mau berangkat ke Larantuka lebih dari 2. 000 peziarah. Kapal hanya bisa angkut 2.130 orang. Itupun sudah melebihi," katanya menjelaskan.
Arnoldus Yancen mengatakan, prosesi Samana Santa di Larantuka, Flores Timur dilakukan pada siang hari hingga Sabtu dini hari sehingga peziarah yang berangkat hari ini masih bisa mengikuti prosesi.
Dia berharap, semua peziarah yang tertunda berangkat pada hari sebelumnya bisa diangkut seluruhnya pada hari ini Kamis (13/4).
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017