"Ada dua titik habitat baru yang kami temukan di kawasan hutan Cokoh dan satu titik lagi di tepi sungai Cawang Kidau," kata Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Kaur, Noprianto saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan dua lokasi tersebut ditemukan sejumlah calon bunga yang disebut bonggol dan satu bunga dalam kondisi mekar sempurna dengan diameter mencapai 90 centimeter.
Penemuan dua lokasi habitat bunga langka tersebut menurut Noprianto tidak lepas dari bantuan masyarakat desa yang memberikan informasi awal kepada anggota komunitas.
Di kawasan hutan Congkoh lanjutnya, ditemukan belasan bekas bunga rafflesia yang sudah selesai mekar.
"Ada puluhan bonggol atau calon bunga dengan fase-fase berbeda, ada yang masih kopula, brakta dan dua fase perigon yang siap mekar dua minggu lagi," ucapnya.
Sementara satu bunga dalam posisi mekar sempurna di tepi Sungai Cawang Kidau dengan diameter 90 centimeter diprediksi sudah mekar selama empat hari.
Menurut Noprianto, bunga rafflesia dengan diameter mencapai 90 centimeter cukup besar dibanding diameter bunga yang selama ini ditemukan mekar di wilayah itu.
"Lokasi habitat itu bisa diakses dengan sepeda motor selama satu jam dari Desa Manau IX," katanya.
Anggota komunitas tersebut mengharapkan keberadaan habitat alami bunga langka di wilayah mereka dapat mendukung sektor pariwisata, terutama ekowisata.
Hutan wilayah Kaur merupakan habitat alami dua jenis bunga Rafflesia sp yakni Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis.
Kawasan tersebut dapat ditempuh perjalanan dengan kendaraan dari Kota Bengkulu sejauh 200 kilometer.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017