Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan Dra Edliaty di Medan, Jumat, mengatakan, pihaknya terus berupaya agar berbagai tarian tradisi asal kota itu tetap lestari sehingga keberadaannya tetap abadi di tengah masyarakat terutama di kalangan generasi muda.
"Untuk yang pertama kali, kita ingin menggali dan mengangkat Tari Zapin Tradisi Labuhan. Setelah itu akan menyusul tari-tari tradisional lainnya. Apa yang kita lakukan itu juga bagian dari upaya Medan sebagai kota tujuan wisata budaya," katanya.
Salah satu upaya yang pihaknya dilakukan adalah baru-baru ini menggelar workshop yang tujuan utamanya menggali sekaligus memperkenalkan tarian tradisional Melayu itu kepada masyarakat luas, terutama generasi muda sehingga mereka lebih mencintai dan mau melestarikannya.
Workshop itu diikuti 100 peserta berasal dari guru tari SMP dan sanggar tari yang ada di Kota Medan.
Sejumlah pegiat Tarian Zapin Tradisi Labuhan seperti Retno Ayuni, Sahbilal, Abdul Rahman, Rudi dan Sahrial Pelani dihadirkan sebagai nara sumber.
Selain membahas secara detail mengenai tarian tersebut, mereka usai workshop langsung memperagakan cara dan teknik menari Zapin Tradisi Labuhan kepada para peserta.
Ia mengakui pihaknya tidak bisa sendiri untuk mewujudkan hal itu. Artinya dibutuhkan peran serta dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pelaku seni dan budaya yang ada di Kota Medan.
"Melalui workshop itu diharapkan dapat lebih meningkatkan rasa mengenal, memiliki dan menumbuhkan semangat bagi masyarakat, sehingga mereka mengenal lebih jauh dan mencintai seni dan budaya tradisional yang ada di Kota Medan," katanya.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017