Air menggenangi rumah warga tepatnya di Jorong Pasir Bintungan dan Jorong Labuh Lurus Nagari Aia Gadang. Selain menutupi pemukiman warga, air juga menutupi akses jalan lintas Padang- Uung Gading, akibatnya ratusan kendaraan harus terhenti dan menimbulkan kemacetan panjang.
Salah seorang warga, Tamar mengatakan air mulai memasuki permukiman warga dan jalan raya pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Hal itu disebabkan hujan lebat yang melansa daerah itu mengakibatkan Sungai Batang Pasaman meluap.
"Warga panik karena air mulai naik saat tengah malam. Warga berupaya menyelamatkan isi rumahnya ketempat yang lebih tinggi," katanya.
Hingga Minggu (16/4) pagi seluruh korban banjir masih bertahan di rumah mereka. Mereka tidak bersedia mengungsi karena alasan keselamatan harta benda mereka.
"Banjir kali ini merupakan banjir ke tiga kalinya pada tahun 2017 ini. Mudah-mudahan pemerintah bisa mencarikan solusinya agar masyarakat tidak terkena banjir lagi," harapnya.
Hingga saat ini kedalaman air di sekitar permukiman warga mencapai satu meter lebih. Akses transportasi masih belum normal karena hanya mobil berukuran besar bisa melewati jalan tersebut.
"Mudah-mudahan air cepat surut kembali dan akses transportasi kembali normal," kata seorang pengendara, Rudi (34).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Try Wahluyo sebelumnya mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pemerintah pusat bagaimana agar Sungai Batang Pasaman bisa dinormalisasi karena setiap hujan lebat maka air akan meluap dan merendam rumah warga.
"Tentu akan membutuhkan biaya yang besar sehingga diharapkan tentu dengan anggaran pemerintah pusat atau provinsi," katanya.
Pihaknya saat ini telah menurunkan petugas untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir. Pihaknya juga menyediakan perahu karet jika dibutuhkan untuk menyeberangi banjir.
"Kepada warga diimbau agar tetap waspada karena saat ini intensitas hujan mulai tinggi," ujarnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017