Jakarta (ANTARA News) - Presiden kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri mengutip pesan Presiden pertama RI Soekarno "Hidup dan biarkan hidup. Bersatulah dalam keberagaman. Live and let live, Unity in Diversity" dalam Peringatan 62 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, Selasa.Bukan ciri manusia berjiwa merdeka jika menyelesaikan persoalan dengan intimidasi, teror, dan senjata."
"Never leave history, kata Bung Karno. Sudah saatnya kita berani bertindak bersama dan menjalankan bersama cahaya keputusan politik dari Pelita Dasasila Bandung yang dinyalakan para pemimpin pada waktu itu, di abad 20," kata Megawati, yang juga anak perempuan pertama Soekarno.
Ia menambahkan, "Kemerdekaan tidak cukup dirayakan tanpa tanggung jawab. Mengisi kemerdekaan tersebut, bukan lagi perang fisik yang harus kita tempuh. Bukan watak bangsa merdeka, jika tidak mampu melahirkan suatu manajemen konflik yang berkeadaban. Bukan ciri manusia berjiwa merdeka jika menyelesaikan persoalan dengan intimidasi, teror, dan senjata."
"Kita harus harus tegas, berani bersikap, kita harus sekuat-kuatnya, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya berjuang mempertahankan keberagaman yang dianugerahkan Allah dengan tentu memilih cara dan jalan damai karena sejatinya hidup berdampingan dalam harmoni hanya dapat terwujud jika diperjuangkan bersama umat manusia," ujarnya.
Baca juga: (Megawati usulkan Konferensi Asia Afrika kedua)
Baca juga: (Peringatan ke-62 KAA dimeriahkan pekan sastra Asia-Afrika)
Megawati menambahkan, "Sekali lagi, saya sampaikan, keberagaman adalah hak kondrati bagi seluruh makhluk hidup."
Acara yang digelar di Istana Negara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK), jajaran menteri Kabinet Kerja serta sejumlah utusan negara-negara peserta KAA.
KAA diselenggarakan 18 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, diikuti 29 negara untuk mendorong kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika, serta melawan kolonialisme.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017