Masyarakat waspadai awan panas guguran Soputan

18 April 2017 21:56 WIB
Masyarakat waspadai awan panas guguran Soputan
Erupsi Gunung Soputan Gunung Soputan memuntahkan lava pijar terlihat dari Desa Noongan, Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (7/2/16).(ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/kye/16. ()
Manado (ANTARA News) - Masyarakat diharapkan tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari puncak Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara dan wilayah sektor arah barat-barat daya sejauh 2,5 kilometer yang merupakan daerah bukaan kawah.

"Hal itu penting untuk menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran," kata personel Pos Pengamatan Gunung Api Soputan Asep Saefuloh di Manado, Selasa.

Masyarakat juga diharapkan mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Sungai Londola Kelewahu.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut mengantisipasi gangguan saluran pernapasan," ajaknya.

Dia menambahkan, pada periode pengamatan Senin (17/4) terekam gempa guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 3-4 milimeter selama 9-33 detik.

Selanjutnya, gempa tektonik jauh sebanyak empat kali dengan amplitudo 105 milimeter selama 54-127 detik.

"Tingkat aktivitas Gunung Soputan berada pada level II waspada," jelasnya.

(T.K011/I006)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017