"Kami mendata sejak Januari hingga pertengahan April ini ada 15 kuntum bunga yang mekar di spot hutan lindung Bengkulu Tengah," kata Gilang Ibnu, warga Desa Taba Teret yang rutin memantau habitat Rafflesia arnoldii di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan ada dua lokasi habitat rafflesia arnoldii di wilayah Bengkulu Tengah yakni Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung.
Gilang bersama sejumlah warga masyarakat yang membentuk kelompok peduli rafflesia rutin memantau kawasan hutan itu untuk mengawasi habitat bunga langka tersebut.
"Kami rutin memantau kawasan ini karena sering terjadi pencurian dan pengrusakan bunga rafflesia," kata dia.
Bunga rafflesia arnoldii yang disebut bunga sekedei dalam bahasa lokal merupakan ikon Provinsi Bengkulu yang ditetapkan sebagai flora dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.
Di kawasan hutan Provinsi Bengkulu telah teridentifikasi empat jenis bunga bangkai yakni rafflesia arnoldii, rafflesia bengkuluensis, rafflesia gadutensis dan rafflesia hasselti.
Menurut Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan mengatakan kelestarian kawasan hutan menjadi syarat utama keberlanjutan flora langka tersebut.
"Perambahan hutan menjadi ancaman utama selain ada pihak yang sengaja merusak atau mencuri bunga itu," kata dia.
Sofian menambahkan, selain di Bengkulu Tengah, terdapat sejumlah kawasan hutan lainnya yang menjadi habitat bunga terbesar di dunia itu yakni kawasan Hutan Lindung Boven Lais di Bengkulu Utara, Taman Nasional Kerinci Seblat di Kabupaten Lebong dan kawasan hutan di Kabupaten Seluma, Kepahiang dan Kaur.
Pewarta: Helti M Sipayung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017