"Melestarikan adat dan budaya di Lampung Timur adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya tanggung jawab penyimbang adat atau pemerintah daerah saja," ujar Chusnunia, di Desa Pelindungjaya, Kecamatan Gunungpelindung, Lampung Timur, Selasa.
Bupati perempuan pertama di Lampung itu mengatakan bahwa Lampung Timur memiliki keaneragaman adat dan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga.
Sebanyak 1.000 peserta Tari Melinting dari kalangan siswa SD, SMP, dan SMA bersama ratusan warga desa setempat menarikan Tari Melinting yang merupakan rangkaian acara lomba desa berprestasi di Desa Pelindungjaya, Kecamatan Gunungpelindung.
Di antara 1.000-an penari Tari Melinting itu, ada Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Wakil Bupati Zaiful Bokhari, Dandim 0411 Lampung Tengah Letkol Infanteri Jajang Kurniawan, Sekdakab Lampung Timur Syahrudin Putera, dan beberapa kepala SKPD. Mereka ikut menarikan tarian budaya yang sudah ada sejak abat 16 ini.
Bupati Chusnunia mengapresiasi jajaran Pemerintah Desa Pelindungjaya yang menyertakan 1.000 siswa dan ratusan warganya menari Tari Melinting.
"Sungguh luar biasa semangatnya, mereka berlatih hampir sebulan lebih mempersiapkan diri," ujar dia.
Chusnunia menambahkan, sebagai wujud melestarikan Tari Melinting, Pemkab Lampung Timur memasukkan tarian ini dalam kalender wisata 2017 yang akan digelar pada bulan September mendatang.
Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari menyatakan gembira turut menari Tari Melinting bersama warganya.
"Perasaaan saya ikut menari sangat senang, luar biasa ini wujud melestarikan budaya kita," ujar Zaiful pula.
Tari Melinting adalah tari tradisional dari Kabupaten Lampung Timur dan merupakan tarian peninggalan Kerajaan Melinting.
Awalnya Tari Melinting ditampilkan di lingkungan kerajaan namun kemudian berkembang menjadi tarian rakyat. Tari Melinting sekarang sering ditampilkan pada berbagai acara besar seperti upacara penyambutan, perayaan maupun acara budaya.
Tari Melinting biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan menggunakan busana adat, serta diiringi oleh alunan musik pengiring, sehingga para penari dengan gerakannya yang khas dan menggunakan kipas sebagai atribut menarinya.
Tari ini dibagi menjadi tiga bagian, tari pembuka, tari inti, dan tari penutup.
Pewarta: Subagio/Muklasin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017