Berbicara di pesawat yang membawanya kembali dari Mesir ke Roma, Paus mengatakan: "saya percaya bahwa itu harus dilakukan dengan persyaratan. Syarat-syarat yang sangat jelas."
"Ada intervensi Tahkta Suci menyusul tekanan kuat" oleh empat mantan pemimpin Spanyol, Republik Dominika, Panama dan Kolombia, katanya.
"Ini tidak berjalan karena usulnya tidak diterima. Mereka dilemahkan. Itu 'iya, iya tapi tidak, tidak'," katanya.
Paus tidak menjelaskan syarat-syarat jelas yang dimaksud namun Menteri Luar Negeri Vatikan Pietro Parolin, bekas apostolik nuncio di Venezuela, pada Desember bicara mengenai empat prasyarat: penentuan kalender pemilihan, pembebasan pendukung oposisi yang ditahan, mengizinkan bantuan kesehatan asing masuk, dan memberikan kembali kekuasaan kepada parlemen.
Demonstrasi sebulan di Venezuela telah menewaskan 28 orang tewas dalam bentrokan antara polisi antihuru-hara dan demonstran antipemerintah menurut jaksa penuntut.
Oposisi sayap kanan-tengah menuntut pemilihan umum untuk menggantikan Presiden Nicolas Maduro. Mereka menyalahkan Maduro atas krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan pangan, obat dan kebutuhan dasar lain.
Paus mengatakan empat mediator berusaha meluncurkan kembali proses mediasi, menambahkan "mereka mencari satu tempat" tapi oposisi menentang proses itu.
"Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk Venezuela dengan jaminan yang diperlukan," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.(hs)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017